Bongsang Tahu Sumedang Bisa jadi Wadah atau Bungkus Pengganti Plastik

- 17 November 2023, 15:37 WIB
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, sedang memberikan arahan kepada para pengrajin bongsang di Dusun Marasa, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang.
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, sedang memberikan arahan kepada para pengrajin bongsang di Dusun Marasa, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Dalam upaya mengurangi penggunaan plastik di wilayah Sumedang, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, kini mengajak kepada seluruh masyarakat supaya memanfaatkan bongsang tahu (anyaman bambu untuk wadah tahu), sebagai wadah atau bungkus pengganti plastik. 

Selain untuk mengurangi penggunaan plastik, penggunaan bongsang tahu ini bisa diharapkan dapat membantu mendongkrak perkembangan pelaku usaha di Kabupaten Sumedang, khususnya para pengrajin bongsang tahu. 

Sebagaimana disampaikan Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman, Jumat, 17 November 2023.

Baca Juga: Sumedang jadi Tempat Uji Coba Pelatihan Vokasi Program Magang ke Jepang

 "Sekarang kita sedang mengembangkan green development, pembangunan hijau. Jadi kita harus sudah mulai mengurangi penggunaan. Sebagai penggantinya, kita bisa memanfaatkan produk asli Sumedang, yaitu bongsang," kata Herman.

Ia menuturkan, beberapa hari lalu dia telah mengunjungi langsung salah satu daerah pengrajin anyaman bongsang, di Dusun Marasa, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Sumedang. 

Dalam kunjungan tersebut, dia melihat secara langsung aktivitas ibu-ibu rumah tangga di sana yang sedang membuat bongsang atau wadah tahu Sumedang.

Baca Juga: Atribut Palestina Bisa Dibeli di Gerai Baznas Sumedang

Herman menyebutkan, anyaman bongsang yang diproduksi oleh warga di Dusun Marasa ini, tentu bukan hanya bisa difungsikan sebagai wadah tahu Sumedang saja, akan tapi bisa digunakan juga untuk wadah ubi Cilembu, Mangga Gedong Gincu, dan makanan lainnya.

"Kemarin, saya sempat mendalami masalah yang dihadapi para perajin bongsang di sana. Kendala mereka itu, di antaranya terkait bahan baku bambu, permodalan dan pemasaran," ucap Herman.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x