Tayangan video memperlihatkan salah seorang diantara dua remaja tersebut yang merupakan pengedara motor, duduk di salah satu ruangan kantor. Mengenakan kerudung cokelat pramuka dengan pakaian kaos hitam lengan panjang anak tersebut sesekali tersenyum.
Kronologi kejadian motor nyangkut di genteng
Mengunakan Bahasa Sunda, dialog pun terjadi. Seorang perempuan terdengar menanyakan kronologi kejadian. "Kumaha kamari pas terjun bebas teh?" (Bagaimana kemarin saat terjun bebas?)"
Sambil tersenyum malu-malu, anak tersebut mengatakan, "Teu terang (tidak tahu)".
Ia pun ditanya lagi tentang siapa yang mengemudikan motor tersebut. "Ari nu nyandak motorna saha?" yang dijawab remaja itu, "Abi (saya)".
Baca Juga: Ternyata Ini Keutamaan Sholat Tarawih dan Bacaan Niat Sholat Tarawih serta Witir
Banyolan pun terdengar lagi, ngaheureuyan pengendara tersebut. "Eta kana suhunan teh teu aya jalan, kitu? Neng ngacleng teh jeung motorna, nya? (Itu naik di atap rumah karena tak ada jalan, begitu? Neng terpelanting dengan motornya, ya?)".
Terdengar kemudian suara seorang pria bercanda, "Lain ngacleng deui, ngapung" (bukan terpelanting lagi, terbang)". Ditimpali suara lainnya, "Atawa rek ka planet, kitu (atau mau ke planet, begitu?)".
Saat ditanyakan bagaimana kondisi badannya apakah tak ada yang luka, remaja tersebut mengatakan tidak ada, hanya ada sedikit luka di lengan. Ia mengaku saat kejadian tak ingat apa-pa, tahu-tahu dirinya bersama seorang temannya sudah ada di atas genteng. "Teu sadar, terang-terang tos di luhur kenteng," ujarnya.***