Bahaya! Kemiskinan Kota Tasikmalaya Diangka 11,53 Persen, Butuh Pemimpin yang Paham Kondisi

- 8 April 2024, 14:49 WIB
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Sebagai daerah yang angka kemiskinannya tertinggi di Jawa Barat. Kota Tasikmalaya memang butuh pemimpin yang paham dan mengerti dengan situasi dan kondisi permasalahan. Sehingga kebijakan kekuasaan menjadi solusi atas masalah yang terjadi di tengah masyarakat.

"Kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih diangka 11,53 persen dan gini ratio 0.405 artinya ini timpang antara orang kaya sama orang miskin jaraknya jauh," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani kepada Kabar Tasikmalaya, Senin 8 April 2024.

Dan apabila gini ratio sampai tembus 0.5, lanjut Murjani, maka sama saja Kota Tasikmalaya seperti tidak memiliki pemerintahan dan itu menjadi sebuah peringatan bahaya.

Baca Juga: Badiklat DPC PDIP Pangandaran Bahas Kriteria Kandidat Balon Bupati dan Wakil Bupati

"Dan kali ini dibiarkan maka akan bahaya apabila gini ratio sampai tembus 0.5 maka sama saja tidak ada pemerintah, namun semoga jangan sampai terjadi hal tersebut," jelasnya.

Angka Pengangguran

Selain kemiskinan, kata Murjani, pengangguran di Kota Tasikmalaya masih diangka 6,55 persen, dan tentunya hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi Pemkot Tasikmalaya.

"Angka pengangguran 6,55 persen, Pemkot Tasikmalaya semestinya memberi ruang solusi bagi masyarakat yang memang memerlukan tempat pekerjaan, tambah pengangguran akan mendorong semakin banyaknya kemiskinan," tegasnya.

Selanjutnya, Murjani menjelaskan pendidikan di Kota Tasikmalaya rata-rata lama sekolahnya hanya 9,5 tahun. Dan itu menjadi permasalah yang juga harus diselesaikan.

Baca Juga: Tempat Wisata di Tasikmalaya saat Libur Lebaran 2024, Cocok Buat Kamu Kunjungi Bersama Keluarga Tercinta

"Dasarnya dari pendidikan pun akan menjadi faktor lahirnya kemiskinan di Kota Tasikmalaya ini, maka ini kalau dibiarkan juga bahaya. 9,5 tahun setara kelas tiga SMP, sementara Pemkot Tasikmalaya ingin lompat tapi SDM masyarakat pendidikannya rendah kan sulit ini," tegas Murjani.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x