Ikopin University dan Kemenkop Tegaskan Koperasi Bisa Gantikan Pinjol

- 27 Mei 2024, 18:36 WIB
Rektor Ikopin University, Prof Agus Pakpahan saat memberikan cindera mata kepada Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi pada acara Stadium General di Gedung Graha Suhardani Kampus Ikopin Jatinangor.
Rektor Ikopin University, Prof Agus Pakpahan saat memberikan cindera mata kepada Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi pada acara Stadium General di Gedung Graha Suhardani Kampus Ikopin Jatinangor. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Dalam upaya untuk memudahkan program kerja dalam dunia Koperasi, Ikopin University bersama Kemenkop dan KMP Arya Dhana Wisesa menggelar stadium general membangun regulasi aplikasi teknologi informasi yang bersahabat bagi koperasi, di Gedung Graha Suhardani Kampus Ikopin Jatinangor.

Acara yang dihadiri oleh Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi itu turut pula dihadiri Direktur Pengembangan Usaha UMKM dan Koperasi Bappenas, Mahamti Parwitasari, Ketua Indonesia Consortium Cooperative Innovation (ICCI), Firdaus Putra dan perwakilan mahasiswa Ikopin University. 

Rektor Ikopin University, Prof Agus Pakpahan mengatakan dengan teknologi informasi akan memudahkan manusia dalam beraktivitas dan membuat biaya murah. 

Baca Juga: Polisi Amankan 5 Pelaku Tawuran di Sumedang yang Viral di Medsos

Koperasi Bisa Bangkit

Sebagai contoh, sebelum adanya telepon, orang harus menyampaikan pesan lewat tatap muka atau pergi langsung ke lokasi yang dituju. 

"Nah, dengan adanya telepon, orang dengan mudah bisa memangkas biaya dan waktu," ucapnya usai acara kegiatan di Gedung Graha Suhardani Kampus Ikopin Jatinangor, Senin 27 Mei 2024.

Rektor menyampaikan, dengan banyaknya sistem digital ini, mudah-mudahan semua dunia perekonomian termasuk dunia koperasi bisa bangkit. Karena ada informasi ada komunikasi, dan ada edukasi akan lahir nanti solusi-solusi yang beragam.

Baca Juga: Pesan Tuti untuk Anggota PPK dan PPS di Sumedang jelang Pilkada 2024

Menurut kondisi situasi terkini memang dunia digital memudahkan semua urusan. Sehingga lahir istilah The Man Behind The Gan. Penggunaan teknologi informasi di dunia Koperasi misalnya, rapat akhir tahun (RAT) yang pesertanya ratusan bahkan ribuan, bisa digelar dengan zoom meeting atau webbinar. Sehingga memudahkan peserta berinteraksi.

Kemudian, dalam dunia laporan keuangan, bisa memanfaatkan aplikasi yang ada sehingga tak perlu menghitung jumlah uang kas masuk dan keluar.

Sehingga pembagian SHU dalam rapat RAT pun bisa dengan automatis keluar dan dapat diakses semua pihak.

Baca Juga: Pesan Pj Bupati Yudia kepada Direktur RSUD Sumedang yang Baru

"Dengan stadium general ini, kurang lebihnya kira-kira mencari solusi aplikasi apa yang cocok digunakan untuk kemajuan Koperasi. Nah itu nanti orang teknik yang jawab. Dan masalah apa di lapangan yang memerlukan solusi," katanya. 

Oleh karena itu, stadium general ini sebetulnya ingin membangun regulasi aplikasi teknologi informasi yang bersahabat bagi koperasi. Bagaimana meningkatkan Koperasi di seluruh lapisan masyarakat dan flatform digital.

Terkait dengan maraknya pinjaman online (Pinjol), diakui rektor memang di negeri kita sedang terjadi asimetrik information dalam bidang finansial. 

Baca Juga: Tim Damkar Selamatkan Jari Tangan Siswi di Sumedang yang Terjepit di Lubang Kursi

Oleh karena itu caranya adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam penyebaran informasi bank-bank formal terkait pinjaman, sebaiknya menggunakan aplikasi yang menyasar sampai masyarakat kelas bawah.

"Ya mudah-mudahan Koperasi ini terutama koperasi-koperasi simpan pinjam dengan bunga yang murah, dan tidak ada anggunan, bisa menggantikan peran pinjol apalagi Bank emok," ungkapnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah