Pemkab Sumedang Siap Budidayakan Beras Analog di Geopark Lembah Cisaar

- 15 Juni 2024, 13:00 WIB
Pj Sekretaris Daerah Tuti Ruswati menyebutkan, Sumedang akan melakukan sebuah inovasi baru yang mendukung branding KEK yakni budi daya beras analog.
Pj Sekretaris Daerah Tuti Ruswati menyebutkan, Sumedang akan melakukan sebuah inovasi baru yang mendukung branding KEK yakni budi daya beras analog. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sumedang The City of Knowledge, Pemda Kabupaten Sumedang akan membudidayakan tanaman untuk dijadikan beras analog di Geopark Lembah Cisaar. Hal itu terungkap dalam Rapat Perencanaan KEK Sumedang The City of Knowledge di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Jumat, 14 Juni 2024.

Pj Sekretaris Daerah Tuti Ruswati menyebutkan, Sumedang akan melakukan sebuah inovasi baru yang mendukung branding KEK yakni budi daya beras analog. 

Beras analog sendiri merupakan pangan alternatif pengganti beras yang bentuknya mirip dengan butiran beras, namun berasal dari sagu, sorgum, singkong, jagung dan lainnya.  

Baca Juga: Kecelakaan di Tol Cisumdawu Sumedang Telan Korban, Videonya Viral di Medsos

"Karena kawasan ekonomi harus ada keunikannya, selain geopark kita juga akan membangun beberapa tenant untuk ditanami tanaman yang bisa dijadikan beras analog," tutur Tuti. 

Keberadaan beras analog diharapkan menjadi salah satu alternatif solusi ketahanan pangan di Kabupaten Sumedang melalui diversifikasi pangan dan fortifikasi pangan. 

"Beras analog ini bisa lebih menswasembada pangan karena menjadi alternatif. Jadi tidak hanya beras yang menjadi pokok, terutama di saat beras langka. Maka ini bisa menjadi solusi dalam mengendalikan harga," ucap Tuti. 

Baca Juga: Pengurus PWI Sumedang 2023-2026 Resmi Dilantik, Hilman: Jaga Kode Etik Jurnalistik!

Peluang Bagi Petani

Ditambahkan Tuti, pengembangan beras analog juga merupakan peluang bagi para petani Sumedang untuk menamam tanaman pangan selain padi. 

"Para petani juga bisa menamam jagung,  singkong, kedelai dan yang lainnya yang nantinya bisa diolah untuk konsumsi yang berprotein tinggi," ungkapnya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah