Viral Isu ADHD, Simak Penyebab dan Kemungkinan Kesembuhannya

6 Juni 2023, 23:39 WIB
Ilustrasi: Perilaku inatensi atau tidak dapat memusatkan perhatian adalah salah satu gejala ADHD.*/freepik /

KABAR PRIANGAN - Belakangan isu terkait Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjadi ramai diperbincangkan di media sosial, di antaranya media sosial TikTok dan Twitter. Terdapat warganet atau netizen mengaku bahwa dirinya mengalami ADHD, sehingga isu tersebut kemudian viral.

Lantas apa itu ADHD? Apa penyebabnya? Lalu apakah bisa ADHD sembuh? Simak penjelasannya berikut:

Penjelasan mengenai ADHD
Sebagaimana dikutip kabarpriangan.com dari kanal YouTube OVIS UI, ADHD merupakan gangguan pemusatan perhatian dan atau hiperaktivitas. Gangguan ADHD ini memiliki ciri yang paling utama, yaitu perilaku hiperaktif-implusif dan inatensi.

Baca Juga: Apa itu ADHD atau GPHH? Berikut Tanda-tanda Gangguan yang Sering Terdiagnosa pada Anak Usia SD

Perilaku hiperaktif dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku aktif yang berlebihan, sedangkan implusif adalah berbuat sesuatu tanpa terlebih dahulu memikirkannya atau tanpa berpikir panjang terkait risiko yang akan terjadi.

Untuk maksud dari perilaku inatensi sendiri ialah perilaku yang tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik. Biasanya ketidakmampuan atau kesulitan memusatkan perhatian ini ialah khusus pada hal-hal yang memerlukan atensi atau perhatian besar.

Tolok ukurnya adalah ketiga perilaku tersebut cenderung kadar kemunculannya akan lebih banyak apabila dibandingkan dengan anak lainnya.

Baca Juga: SDIT Ibadurrohman Melenggang ke O2SN Tingkat Kota Tasikmalaya, Kalahkan SDN Sindangpalay dalam Duel Ulang

Penyebab ADHD
Berkaitan dengan gangguan ADHD ini, sebetulnya belum diketahui pasti apa penyebabnya. Akan tetapi, terdapat faktor resiko yang dikatakan menjadi penyebab adanya gangguan ADHD. Hal-hal yang dikatakan sebagai faktor resiko tersebut di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Lahir dengan berat badan rendah
2. lahir dari keluarga yang juga memiliki ADHD atau disebut juga faktor genetik.
3. Lahir dari seorang ibu yang merokok. Terkait hal ini resiko untuk anak mengalami gangguan ADHD ini ialah sekira 3-4x, dan
4. Permasalahan ketika persalinan lainnya.

Kemungkinan Kesembuhan ADHD
Terkait kemungkinan kesembuhannya, ADHD memang tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, dapat diminimalkan dengan obat maupun terapi yang dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mengurangi gejala dari gangguan ADHD sehingga anak cenderung dapat menjalani aktivitas dengan semestinya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Mengguncang Sukabumi Dirasakan hingga Skala III-IV MMI, Ini Penjelasan BMKG

Untuk kemungkinannya sendiri terdapat 70% anak yang memiliki ADHD dapat berkurang gejalanya seiring berjalannya waktu, meskipun tidak semua gejala hilang. Hal tersebut sebagaimana dikutip kabarpriangan.com dari kanal YouTube OVIS UI pada Selasa, 6 Juni 2023.

"Kalau kita ngelihat dari perjalanan penyakitnya, beberapa literatur mengatakan bahwa ternyata 70% anak dengan ADHD gejalanya bisa berkurang dari waktu ke waktu terutama kalau dia udah mencapai masa remaja," papar Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ (K).

Selain melakukan terapi untuk anak yang memiliki ADHD, orangtua juga sangat berperan penting untuk membantu mengurangi perilaku yang kurang baik dari ADHD ini. Orangtua dapat berperan untuk memberikan motivasi dan semangat pada anak, dan membantunya sedikit demi sedikit belajar mengontrol diri, melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.

Demikian informasi terkait penyebab ADHD dan kemungkinan kesembuhannya, semoga bermanfaat.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler