20 Penyair Perempuan dalam Buku Variasi Kuning Kunyit

20 Juni 2023, 14:00 WIB
Seorang pembaca buku Variasi Kuning Kunyit. 20 Penyair perempuan dalam Variasi Kuning Kunyit.*/Kabar- Priangan.com/Wida Waridah /

KABAR PRIANGAN - Telah terbit sebuah buku kumpulan puisi yang diberi judul Variasi Kuning Kunyit yang diterbitkan oleh penerbit Elan Pustaka. Terbitnya buku ini bermula dari keinginan ngariung setelah pandemi berakhir.

Buku kumpulan puisi Variasi Kuning Kunyit ini menghimpun 95 puisi dari 20 penyair perempuan yang sebagian besar didominasi oleh penyair perempuan dari Jawa Barat.

Puisi-puisi yang terhimpun dalam buku ini adalah hasil karya yang dihimpun oleh keduapuluh penyair perempuan selama mengikuti acara #DatangUntukMenulis.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dukung Aplikasi Bugar.id yang Digagas KORMI Jabar Sebagai Inovasi Olahraga Masyarakat

Dian Hartati, penulis sekaligus dosen Universitas Karawang, adalah salah seorang yang menggagas acara #DatangUntukMenulis. Sebuah acara yang membuka ruang bagi siapa saja untuk datang, menuliskan apa yang dirasa, kemudian membacakan karyanya.

Tema-tema seputar dapur, rumah, anak-anak, kampung halaman, dan ibu, begitu kuat muncul dalam buku puisi Variasi Kuning Kunyit ini. Citra-citra hadir lalu dituliskan dalam puisi-puisi ini adalah kesadaran seorang penyair terhadap apa yang dihadapinya sehari-hari.

Pergulatan keseharian ini yang memperkuat kesadaran bahwa perempuan sejauh apa pun melangkah, ingatannya akan selalu kembali pada rumah, anak-anak, juga kampung halaman.

Baca Juga: Sebelum Operasi Bariatrik Seperti Melly Goeslaw, Kenali Lebih Jauh dan Efek Sampingnya

Pada puisi Kurnia Dewi Nurfadilah yang berjudul Nasi Goreng Kunyit tergambar benar bagaimana proses memasak nasi goreng bukan hanya sekadar memasak, melainkan adalah sebuah pertempuran.

Dapur tempatku bertempur
Bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kunyit, dan kencur
Beradu padu menyapa riak di hatiku
Sambil menikmati aroma bumbu bumbu
Aku bergunjing berunding dalam pikiranku
Meleburkan asa bersama minyak dan telur
Memecah bahagia bersama wajan dan spatula
Tak lupa garam turut serta memerinci rasa
Nasi goreng melipur piring mencipta kerumunan
Menentramkan lapar tak tertahan

(Kurnia Dewi Nurfadilah/Nasi Goreng Kunyit)

Baca Juga: Hasil Indonesia's Got Talent 19 Maret 2023: 12 Peserta Lolos Pada Audisi 4, Ada Peserta dari Tasikmalaya!

Atau dalam puisi yang berjudul Nak, Lihatlah Aku karya Erika Camelia, di sana tergambar jelas bagaimana cinta seorang ibu yang tak pernah habis. Saat anak sakit, seorang ibu akan melakukan apa saja untuk membuat anaknya tersenyum kembali.

Jari-jari menguning
Kunyit meninggalkan tanda kepada ia
Ia yang melarutkan khawatir, menyembunyikan sedih

Kusajikan minum ini
Yang setiap sarinya
Kusemogakan menyembuhkanmu

Nak, minumlah
Sembuhkan dirimu

Nak, berbaliklah
Apa pun nyanyianmu kudengarkan

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 20 Juni 2023: Aries Kesehatanmu Bermasalah Hari Ini, Taurus Cintamu Mengudara, Gemini?

Nak, lihatlah aku
Cintaku tak akan habis

Nak, minumlah
Sembuhkan dirimu
Kembalikan senyummu
Hidupkan aku

(Erika Camelia/Nak, Lihatlah Aku)

Acara #DatangUntukMenulis digagas sebagai acara saluran dalam jaringan (luring). Pertemuannya dilakukan melalui Zoom dalam waktu dua minggu sekali.

Pada sebuah pertemuan, Dian Hartati sebagai narasumber memberikan tantangan menulis puisi dengan kata kunci ‘kuning kunyit’.

Baca Juga: Ini Dia Pemain Baru Squid Game 2, Ada Im Siwan dan Gong Yoo yang Masih Ikutan!

Maka itu juga yang menjadi salah satu alasan pengambilan judul buku antologinya adalah Variasi Kuning Kunyit.

Dian mengatakan alasan dirinya menulis puisi dengan memakai kata kunci ‘kuning kunyit’, adalah keresahan perempuan muda yang hendak mengikuti suatu kegiatan.

“Ini sebetulnya berawal dari keresahan seorang perempuan muda yang hendak mengikuti suatu kegiatan. Perempuan muda itu resah karena harus mencari warna kuning kunyit untuk mendatangi sebuah acara. Keresahan pertama karena dalam waktu singkat harus menemukan kain berwarna yang ditetapkan panitia. Bagi pribadi, keresahan itu membuat saya resah juga. Ada apa dengan kuning kunyit? Nah, frasa kuning kunyit terus terngiang dan dijadikan tantangan dalam sesi #DatangUntukMenulis," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 20 Juni 2023: Scorpio Sedang Jatuh Cinta, Bagaimana dengan Sagitarius dan Libra?

Dari warna kuning kunyit, 20 penyair perempuan berhasil menuliskan puisi dengan keresahan yang berbeda satu dengan lainnya.

Dalam buku puisi Variasi Kuning Kunyit ini, sebuah warna berhasil menggambarkan keresahan yang berbeda-beda.

“Pertama, karena pengen berkarya lagi. Saya kan ibu rumah tangga, ya. Jadi kadang ngerasa ketinggalan banget sama teman-teman yang seangkatan yang udah kemana-mana, banyak kegiatan dan prestasinya. Jadi, seenggaknya pengen ngerasa masih berdaya aja selain ngurus rumah dan anak-anak," tambahnya.

Alfatihatus Sholihatunnisa, alumni Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang kini lebih konsen menjadi ibu rumah tangga menjawab alasannya terlibat dalam buku antologi puisi Variasi Kuning Kunyit ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 20 Juni 2023: Cancer Merasa Percaya Diri, Leo Terlihat Mempesona, Lalu Virgo?

“Kedua, karena butuh ngobrol juga dengan orang di luar rumah. Punya kenalan baru, obrolan baru. Jadi mengurangi bosen juga. Jadi ngerasa punya sesuatu yang harus dikejar, diselesaikan juga," ujar Alfa.***

 

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler