PENTING! Berikut Alasan Kenapa Penumpang Dilarang Membuka Pintu Pesawat Sebelum Mendarat

- 27 Mei 2023, 20:26 WIB
Pintu pesawat dengan panah dan iluminator kecil.*/Pexel/Mengliu Di
Pintu pesawat dengan panah dan iluminator kecil.*/Pexel/Mengliu Di /

KABAR PRIANGAN – Insiden membuka pintu pesawat terbang kembali terjadi. Kejadian ini sontak menggegerkan dan membuat khawatir para penumpang Asiana Airlines yang akan bertolak ke Daegu, Korea Selatan pada 26 Mei 2023.

Kejadian membuka pintu pesawat sebelum mendarat sebenarnya bukan kali pertama. Kejadian ini tidak hanya terjadi pada isu penerbangan internasional, melainkan pernah menimpa pada kasus maskapai nasional.

Berbagai motif yang dijadikan alasan oleh oknum tersebut sehingga terjadi insiden membuka pintu pesawat sebelum mendarat. Hal ini tentu rasanya penting untuk diketahui para penumpang, alasan mengapa dilarang membuka pintu pesawat sebelum mendarat.

Baca Juga: Membuka Pintu Darurat di Pesawat Asiana Airlines Sebelum Mendarat, Polisi Tahan Seorang Penumpang Pria

Dilansir dari Youtube Interesting Engineering, bahwa hampir rata rata maskapai komersial terbang di ketinggian 30.000 kaki atau 9 km di atas permukaan laut. Dengan kecepatan rata-rata 547 (880 km/jam) sampai 570 mil per jam (926 Km/jam), membuka pintu pesawat dapat membahayakan karena berakibat pada dekompresi yang cepat sehingga mengganggu penerbangan.

Dekompresi adalah kondisi nitrogen atau gas lain membentuk gelembung yang menyumbat pembuluh darah atau jaringan organ.

Membuka pintu saat pesawat sedang berada di atas atau sedang di posisi terbang, dapat menurunkan tekanan kabin pesawat dalam hitungan detik. Hal ini berefek pada tarikan yang kuat sehingga menghilangkan objek pada kabin. Akibatnya, bisa membahayakan terlebih jika penumpang tidak menggunakan seatbelt.

Baca Juga: 4 Tips Memilih Skincare untuk Pemula, Nomor 3 Jangan Sampai Terlewatkan!

Efek kondisi dekompresi ini, akan membuat terombang ambingnya para penumpang akibat atmosfer. Di samping itu mengakibatkan ketidakseimbangan pesawat akibat temperatur kabin yang drop. Selain itu, meningkatnya suhu dingin akibat udara lebih tipis pada ketinggian yang lebih tinggi.

Pada level ini, oksigen menipis dan penggunaan masker oksigen pada pesawat tidak banyak membantu akibat tekanan dekompresi. Jika oksigen kurang, maka yang terjadi adalah hilangnya kesadaran, disorientasi, dan melambatnya fungsi jantung yang berakibat fatal yakni, menyebabkan kematian seketika.

Desain Pintu pada Pesawat

Desain pintu pesawat pada dasarnya telah mempertimbangkan berbagai macam hal dengan standar kemungkinan terjadinya insiden tersebut. Desain pintu pesawat dibuat setinggi enam kaki atau 1,8 m dengan lebar 1 m yang memungkinkan untuk tidak membuka pintu saat terbang.

Selama terbang, pintu pesawat diberi tekanan untuk menjaga temperatur udara di dalam pesawat. Hal ini berfungsi untuk menyeimbangkan udara di dalam pesawat sehingga tekanan udara di dalam kabin jauh lebih besar daripada di luar pesawat.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x