22 September, Hari Leukemia Granulositik Kronik Sedunia. Kenali Kanker Darah Langka yang Juga Disebut CML Ini

- 22 September 2023, 15:56 WIB
Ilustrasi tes darah BCR-ABL untuk Leukemia Granulositik Kronik.
Ilustrasi tes darah BCR-ABL untuk Leukemia Granulositik Kronik. /Freepik/

KABAR PRIANGAN - Bulan September adalah Bulan Kesadaran Leukemia. Diperingati dalam satu bulan penuh antara lain adalah karena jenisnya yang cukup banyak, mulai dari jenis yang umum hingga yang langka seperti Leukemia Granulositik Kronik (LGK) yang juga disebut Chronic Myeloid Leukemia (CML) yang secara khusus diperingati setiap tanggal 22 September.

Leukemia Granulositik Kronis (LGK) adalah jenis kanker darah yang perburukan kondisinya sangat lambat, hal ini berarti sel-sel leukemia tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan kondisi akut.

Karena perburukan yang lambat, jarang sekali ada pasien yang terdeteksi memiliki LGK pada tahap awal, hal ini karena tidak adanya gejala apapun. Jika terdeteksi pada tahap awal, umumnya adalah ketidaksengajaan karena sedang melalui tes untuk penyakit lain atau karena Medical Check Up.

Baca Juga: Celine Dion Batalkan Seluruh Sisa Tur 'Courage' Pascadiagnosa Stiff-Person Syndrome, Penyakit Apakah Itu?

Perbedaan LGK dengan Jenis Leukemia Lainnya

Seperti jenis leukemia lainnya, LGK atau CML muncul ketika gen sel darah menjadi rusak. Kerusakan ini menyebabkan kelainan yang membuat sel tumbuh di luar kendali. Namun khusus untuk Leukemia Granulositik Kronis, kerusakan tersebut adalah akibat adanya mutasi genetik, yaitu ketika terjadi translokasi (menempel) antara kromosom 22 (BCR) dan kromosom 9 (ABL).

Pada translokasi tersebut, kromosom 22 mentransfer materi kepada kromosom 9 dan menghasilkan gen fusi yang disebut fusi BCR-ABL atau dikenal juga dengan nama kromosom Philadelphia (Ph Chromosome). Kromosom Philadelphia ini menyebabkan pembelahan sel yang cepat hingga sel tumbuh di luar kendali.

Siapa yang Biasanya Terkena Leukemia Granulositik Kronis?

Menurut konsultan Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM/ FKUI dr. Wulyo Rajabto SpPD KHOM, di negara-negara barat, median usia pasien-pasien LGK pada umumnya adalah 45-55 tahun, sedangkan di Asia, termasuk Indonesia, median usia pasien-pasien LGK berkisar 30-40 tahun. Secara gender, pasien LGK lebih banyak pria daripada wanita.

Baca Juga: Terdeteksi Kanker Payudara, Sarah Ferguson Langsung Menjalani Prosedur Operasi

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x