Profil Angga Surangga, Sutradara Film Berbahasa Sunda 'Domba Syetan' Asal Garut: Sineas, Musikus, Penulis

- 3 September 2023, 22:28 WIB
Angga Surangga bersama novel, cerpen, serta buku puisi karyanya yang diterbitkan Langgam Pustaka Tasikmalaya.*/kabar-priangan.com/Dok. Angga Surangga
Angga Surangga bersama novel, cerpen, serta buku puisi karyanya yang diterbitkan Langgam Pustaka Tasikmalaya.*/kabar-priangan.com/Dok. Angga Surangga /

Baca Juga: Cerita Pengalaman Jajal KCIC Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ini Sejumlah Catatan Ketua Harian YLKI Tulus Abadi

Selain itu cerpen berjudul Jejak-jejak Buruan Sae. Cerpen yang diangkat berdasarkan kisah nyata dibuat bekerja sama dengan Mang Oded (Wali Kota Bandung Alm. Oded Mohamad Danial) dan Gin Gin Ginanjar (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung) itu mendapatkan apresiasi delegasi ketahanan pangan dari Milan Pact Italia, serta penghargaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung.

Adapun novel berjudul Asmarariya yang diterbitkan Langgam Pustaka tahun 2021-2022 sudah empat kali cetakan dan sold out. Namun jika ingin membacanya bisa mendapatkan di e-book Playstore.

Angga Surangga (kiri) dan poster film Domba Syetan yang ikut dalam festival film pendek internasional di Bali, 15-23 September 2023.*/kolase kabar-priangan.com/Dok. Angga Surangga
Angga Surangga (kiri) dan poster film Domba Syetan yang ikut dalam festival film pendek internasional di Bali, 15-23 September 2023.*/kolase kabar-priangan.com/Dok. Angga Surangga

Karena semua buku karyanya diterbitkan di Langgam Pustaka itulah ia sering datang ke Kota Tasikmalaya. Menurutnya, proses mencetak buku di penerbit tersebut cepat hanya dua minggu selesai. Ia mengaku tak menyangka prosesnya secapat itu, bahkan empat kali cetakan atau sekira 400 eksemplar telah habis.

Baca Juga: Mantan Pemain NBA Houston Rockets Luis Scola: Indonesia Kini Masuk Jajaran Tim Basket Besar Asia!

Ditanya apakah novel Asmarariya akan dicetak ulang yang kelima kalinya, Angga menyebutkan kemungkinan tersebut ada. "Atau membuat lanjutannya karena Asmarariya ada sambungannya yang belum selesai," ujarnya.

Angga juga menyebutkan tak menutup kemungkinan Domba Syetan diangkat menjadi film panjang. Selama ini banyak film layar lebar yang embrionya dari film pendek atau novel. Misalnya film Koboy Kampus karya Pidi Baiq dan Tubagus Dedi dimana Angga menjadi salah seorang aktornya. "Penggarapannya relatif sama, perbedaannya paling dalam hal waktu lamanya suting, melibatkan orang yang lebih banyak, energi dan tentu biaya yang lebih besar," ucap Angga.***

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah