Selain itu cerpen berjudul Jejak-jejak Buruan Sae. Cerpen yang diangkat berdasarkan kisah nyata dibuat bekerja sama dengan Mang Oded (Wali Kota Bandung Alm. Oded Mohamad Danial) dan Gin Gin Ginanjar (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung) itu mendapatkan apresiasi delegasi ketahanan pangan dari Milan Pact Italia, serta penghargaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung.
Adapun novel berjudul Asmarariya yang diterbitkan Langgam Pustaka tahun 2021-2022 sudah empat kali cetakan dan sold out. Namun jika ingin membacanya bisa mendapatkan di e-book Playstore.
Karena semua buku karyanya diterbitkan di Langgam Pustaka itulah ia sering datang ke Kota Tasikmalaya. Menurutnya, proses mencetak buku di penerbit tersebut cepat hanya dua minggu selesai. Ia mengaku tak menyangka prosesnya secapat itu, bahkan empat kali cetakan atau sekira 400 eksemplar telah habis.
Baca Juga: Mantan Pemain NBA Houston Rockets Luis Scola: Indonesia Kini Masuk Jajaran Tim Basket Besar Asia!
Ditanya apakah novel Asmarariya akan dicetak ulang yang kelima kalinya, Angga menyebutkan kemungkinan tersebut ada. "Atau membuat lanjutannya karena Asmarariya ada sambungannya yang belum selesai," ujarnya.
Angga juga menyebutkan tak menutup kemungkinan Domba Syetan diangkat menjadi film panjang. Selama ini banyak film layar lebar yang embrionya dari film pendek atau novel. Misalnya film Koboy Kampus karya Pidi Baiq dan Tubagus Dedi dimana Angga menjadi salah seorang aktornya. "Penggarapannya relatif sama, perbedaannya paling dalam hal waktu lamanya suting, melibatkan orang yang lebih banyak, energi dan tentu biaya yang lebih besar," ucap Angga.***