Network
KABAR PRIANGAN - Menjelang pelaksanaan Porprov Jabar 2022, yang akan dibuka Sabtu 12 November 2022 mendatang, Ketua KONI Garut Abdusy Syakur Amien bersama jajaranya mengadakan pertemuan dengan sejumlah wartawan di Kampus Institut Teknologi Garut (ITG), Jalan Mayor Samsu, Tarogong Kidul.
Dalam pertemuan tersebut, Syakur menyampaikan secara rinci dan jelas dari mulai persiapan hingga saat ini menjelang pelaksanaan dan keikutsertaan Porprov dan sebagai tuan rumah 9 cabor. Termasuk menjelaskan keterbatasan anggaran.
Pada kesimpulanya, wartawan pun memaklumi kondisi KONI baik dalam masalah anggaran maupun persiapan, karena sebelumnya juga pelaksanaan Porprov Jabar 2022 ini tidak pasti akan dilaksanakan tahun 2022, dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata yang Lagi Viral di Garut Jawa Barat, Cocok Dikunjungi Pas Liburan!
Namun dalam pertemuan itu muncul pertanyaan tentang ketidakseriusan dan kesiapan panitia daerah (Panda) Garut.
Para awak media menilai, Panda Garut kurang sosialisasi, sehingga masyarakat masih banyak yang tidak tahu, bahwa Garut menjadi tuan rumah 9 cabor pada Porprov Jabar 2022.
Banyaknya laporan miring mengenai kerja Panda Porprov Jabar 2022 ini, membuat Sekda Garut Nurdin Yana angkat bicara.
Baca Juga: Longsor di Caringin Garut, Satu Rumah Warga Rusak Berat
Ia menyebutkan, Panda Garut sebenarnya sudah maksimal dan siap menyelenggarakan bagi 9 cabor yang digelar di Garut.
Menurut Nurdin, kondisi ini tak hanya di Garut saja, tetapi beberapa daerah lain yang ditunjuk menjadi tuan rumah Porprov pun mengalami hal serupa.
“Kalau Porprov sebelumnya mohon maaf, kita tinggal duduk manis melaksanakan kegiatan. Sementara sarana prasarana adalah tanggung jawab dari provinsi,” kata Nurdin.
Dia pun mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak KONI Jabar selaku penanggung jawab pelaksana Porprov ini. Dan segala sesuatunya sudah disampaikan hal-hal kecil apapun "Bahkan kita sudah mengcover apa yang semestinya kita lakukan,” ucapnya.
Atas kesiapan yang terlalu mepet dan kebanyakan dari panitia daerah ini berasal dari birokrasi Pemda Garut. Maka, kepanitiaan daerah ini pun memang dinilai kurang maksimal.
"Tentunya kami akan terus berkomunikasi dan koordinasi terkait pelaksanaan 9 cabor yang digelar di Garut. Jelasnya kami siap melaksanakannya," ujar Nurdin.***
