ABG Pangandaran Bertanding di Singapura, Dari Keluarga Sederhana, Orangtuanya Tak Bisa Tidur Saking Senang

- 7 April 2023, 22:12 WIB
Wandha sedang berlatih tanding sepak bola bersama Akademi Persib Pangandaran, beberapa waktu lalu.*/kabar-priangan.com/Istimewa
Wandha sedang berlatih tanding sepak bola bersama Akademi Persib Pangandaran, beberapa waktu lalu.*/kabar-priangan.com/Istimewa /

KABAR PRIANGAN - Kisah gadis desa yang mampu mewujudkan impiannya untuk bermain sepak bola di kancah internasional. Remaja putri bernama Wandha Azzahra Octana Maharani merupakan anak perempuan pertama dari pasangan suami-istri Dedi Heryadi dan Tarmini yang berasal dari Dusun Bedahan, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Ia mampu mewujudkan impiannya untuk bermain sepak bola di kancah internasional, sekaligus membanggakan kedua orangtuanya. Dedi dan Tarmini sangat bangga dan haru karena tentu keinginan orangtua adalah melihat anaknya berhasil meraih apa yang diharapkan oleh putra-putrinya.

"Saya sangat bangga dan terharu melihat putri saya bisa bermain sepak bola di Singapura. Enggak bisa diungkapkan, saya sangat senang, terharu, bangga. Bahkan saya sampai enggak bisa tidur terus kepikiran anak ini saking begitu bangganya," kata Dedi, Kamis 6 April 2023.

Baca Juga: Link Live Streaming Salernitana vs Inter Milan Serie A Malam Ini: Prediksi Skor, Statistik, Head to Head

Dedi menjelaskan, perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukannya tidak sia-sia meskipun belum masuk skuad Tim Nasional Indonesia. Tapi ia percaya setelah ini akan ada kejutan yang lebih besar dari Allah SWT untuk karir anaknya di sepak bola. "Alhamdulillah enggak sia-sia. Perjuangan dari awal saya antar-jemput latihan Teh Wandha, semoga tahun ini memang rezekinya," kata Dedi.

Perjalanan Wandha selama  empat tahun berproses di dunia sepak bola yang ada peran besar orangtua di belakangnya, diharapkan orangtua menjadi pemicu semangat agar Wandha berlatih dengan keseriusan dan mencapai mimpinya.

Hingga pada 2020 lalu, tepatnya saat Covid-19 melanda, usaha bakso Dedi mengalami penurunan konsumen yang mengakibatkan ia harus mencari pekerjaan lain di kampung orang yaitu di Magelang Jawa Tengah. "Ya memang sulit waktu itu, karena covid jadi bakso sepi. Kebetulan saya ditawari pekerjaan di Magelang oleh saudara dan saya ambil," ucapnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x