KABAR PRIANGAN - Philippe Troussier mungkin penasaran dengan Timnas Indonesia. Bisa jadi juga ia mengalami Indonesiaphobia dan enggan bertemu Indonesia, namun takdir berkata lain.
Setidaknya, telah tiga kali kemana pun pria berusia 68 tahun kelahiran Paris Prancis itu melangkah merajut karier sebagai pelatih sepak bola, ke situ pula ia bertemu Timnas Indonesia dalam turnamen baik level Asia Tenggara maupun Asia. Dan hasilnya? setiap pertemuan ia selalu bernasib sial: kalah melulu! Uniknya, dari "hattrick" kekalahan yang ia torehkan tersebut semuanya hanya margin satu gol yaitu 1-2, 2-3, dan 0-1.
Terbaru, Troussier yang menangani Timnas Vietnam ditekuk Timnas Indonesia dalam ajang Piala Asia 2024. Bertanding di Khalifa Stadium, Doha, Jumat 19 Januari 2024 malam, "Negeri Nguyen" kalah menyakitkan skor 0-1 (0-1).
Vietnam memang hanya kebobolan satu gol, namun akan terasa menyakitkan dalam jangka waktu lama apalagi itu pun tercipta dari titik putih dan pemainnya dihadiahi kartu merah. Sesuatu yang menurut Troussier "Kesalahan detail tapi berdampak besar".
Seperti diketahui, gol Indonesia tercipa oleh Asnawi Mangkualam Bahar menit ke-42 dari tendangan penalti, setelah pemain Vietnam melakukan pelanggaran menarik kaos pemain Indonesia Rafael Struick di kotak terlarang. Tindakan tak sportif yang secara teori fair play tidak perlu karena walaupun Struick lolos dari hadangan pemain belakang Vietnam, belum tentu bola tendangannya masuk atau tak dapat ditangkap kiper.
Terlebih, ini turnamen level Piala Asia ketika apa pun pergerakan dan tingkah pemain diawasi video assistant referee (VAR). Bukan turnamen kelas AFF ketika melawan Indonesia main sikutan-sikutan tak fair, pemain Vietnam kerap lolos dari hukuman wasit. Perangkat dan SDM yang ada di Qatar saat ini merupakan warisan Piala Dunia 2022 sehingga aspek pelanggaran terhadap fair play relatif lebih dapat diminimalisir meski tak 100 persen.