Network
KABAR PRIANGAN - Pulo Majeti adalah salah satu cagar budaya tertua di Kota Banjar. Kawasan tersebut juga berstatus sebagai hutan lindung.
Terletak di kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, kawasan Pulo Majeti selalu diselimuti oleh cerita-cerita yang menyeramkan dan penuh misteri.
Namun siapa sangka, kawasan Pulo Majeti tersebut justru ditetapkan sebagai situs tertua di Kota Banjar.
Bersamaan dengan itu, Pulo Majeti pun menjadi ojek wisata sejarah yang kerap dikunjungi oleh para pengunjung.
Untuk memfasilitasi hal tersebut, dibangun dan disediakan beberapa keperluan publik seperti lahan parkir, kamar mandi, dan saung atau gazebo yang terbuat dari bambu yang menjual aneka makanan khas daerah tersebut.
Objek wisata Pulo Majeti menyediakan pemandangan hijau yang indah, kawasan hutan lindung yang asri, serta hamparan sawah yang luas. Cocok untuk ngobrol santai sambil menyeruput kopi hangat.
Kawasan tersebut disebut pulo atau pulau karena dulunya berada di tengah-tengah rawa. Namun kini daerah rawa tersebut telah beralih fungsi menjadi sawah, yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat di daerah tersebut.
Baca Juga: Asal Usul Kampung Siluman di Kota Banjar, di Sana Dilarang Bertanya Hal Ini!
Selain pepohonan, di dalam hutan tersebut terdapat petilasan yang konon merupakan bekas semedi atau menyepi Kanjeng Ratu Gandrawati Ingkanggrawa yang masih ada dan terawat hinggi kini.
Petilasan tersebut berbentuk seperti makam dengan tiga undakan, pada puncaknya terdapat dua batu nisan berbentuk persegi dengan tinggi masing-masing 60 cm.
Kawasan tersebut selalu berkaitan dengan kisah mistis dan mitos yang menyertainya. Banyak pengunjung yang datang ke sana untuk meminta berkah dan dilancarkan rezekinya. Pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah bahkan dari luar Jawa Barat.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Terdekat dari Lokasi Stasiun Bogor yang Lagi Hits, Cocok untuk Family Gathering
Selain itu, Pulo Majeti juga merupakan tempat perhelatan Hajat Bumi, dilansir Kabar-Priangan.com dari kebudayaan.kemendikbud.go.id pada 24 Februari 2023, hajat bumi merupakan bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah.
Awalnya dilakukan secara individual oleh para pemilik tanah, namun Pemerintah Kota Banjar menginisiasi hajat bumi tersebut secara serempak dan di pusatkan di tempat wisata Pulo Majeti.
Perhelatan tersebut diisi dengan berbagai rangkaian acara, seperti mipit atau panen padi, kirab tumpeng dengan mengguakan dongdang yaitu alas yang dipanggul oleh empat orang.
Baca Juga: 5 Kegiatan Asyik di Tempat Wisata Taman Dobo Kota Banjar, dari Spot Mancing hingga Jogging Track
Di dalam dongdang juga terdapat sesajen, janur, tumpeng, dan hasil bumi, yang kemudian dibagikan ke masyarakat.
Kemudian ada tawasulan, lalu jamasan yaitu mencuci benda pusaka. Setelah itu ada sawala atau penyampaian pengetahuan sejarah dan terakhir hiburan gondang, ronggeng, karindingan, kecapi suling, dan wayang golek.
Itulah sekilas ulasan tempat wisata sejarah Pulo Majeti Kota Banjar, ada baiknya untuk dikunjungi sebagai bentuk partisipasi terhadap perlindungan dan pelestarian cagar budaya.***
