Siswa Antusias Belajar, Meski di Kelas Darurat dari Bambu. Kadisdik: Sebanyak 876 Ruang Kelas Rusak

10 Oktober 2022, 22:57 WIB
Guru dan siswa SDN Sinagar, Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya antusias mengkuti KBM di ruang kelas darurat, Senin 10 Oktober 2022.* /kabar-priangan.com/aris mf/

KABAR PRIANGAN - Banyaknya ruang kelas sekolah dasar yang rusak bahkan ambruk dan tidak bisa dipergunakan kembali menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tasikmalaya.

Saat ini saja, berdasarkan data Dapodik (data pokok pendidikan) tercatat sebanyak 876 ruang kelas SD Negeri yang mengalami kerusakan.

Akibatnya, ribuan pelajar kini terpaksa harus belajar dibawah ancaman ruangan ambruk hingga belajar di tenda dan bangunan bambu menyerupai kandang ayam boiler.

Baca Juga: Ruang Kelas SD Ambruk, Warga Desa Sindangasih, Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Bangun Kelas Darurat dari Bambu

Seperti kondisi di SDN Sinagar Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya yang dibangunkan kelas darurat oleh warganya.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Rahayu Jamiat mengakui, memang banyak ruang kelas yang saat ini kondisinya rusak, baik rusak ringan, sedang hingga berat.

Hal ini berimbas pada aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di sekolah tersebut. Sebab mereka harus bergantian mempergunakan kelas hingga belajar di tenda darurat.

Baca Juga: Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mantan Ketum PSSI Buka Suara: PSSI dan Exco Harus Terima Keputusan TGIPF

"Berdasarkan dapodik, jumlahnya 876 ruang kelas. Itu fakta. Hal ini terjadi mungkin akibat bencana alam, kedua akibat faktor lapuk termakan usia. Dan karena pemeliharaan kurang optimal yang membuat ruang kelas rentan rusak," jelas Rahayu.

Saat ini, pihaknya memerintahkan untuk mendata ulang segala keruksakan yang menimpa bangunan sekolah. Nantinya data ini akan jadi dokumen untuk prioritas pembangunan dan perbaikan ruang kelas.

Sementara untuk sumber anggaran, pihaknya mengupayakan mulai dari APBD Kabupaten, bantuan provinsi hingga Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat.

Baca Juga: Hari Keempat Pencarian Pengendara Motor yang Terseret Banjir di Cihaurbeuti Ciamis, Hingga Bendungan Manganti

Sementara itu, pada hari pertama belajar di bangunan baru yang terbuat dari bambu, siswa SDN Sinagar, Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, terlihat antusias, Senin 10 Oktober 2022.

Mereka kini mengaku lebih nyaman belajar karena tidak harus tinggal di bangunan kelas yang nyaris ambruk dan ditopang batang kayu.

Namun di ruang kelas darurat ini, puluhan siswa dari tiga kelas harus belajar berhimpitam dalam bangunan hasil swadaya masyarakat.

Baca Juga: Andai Kalahnya Tak Telak 1-5 dari Malaysia, Memasukkan Satu Gol Lagi Saja Timnas Indonesia U 16 Masih Lolos

Bangunan yang terbuat dari bambu dan kayu dengan dinding bambu yang terbuka, sepintas memang menyerupai kandang ayam boiler.

Akan tetapi bangunan ini merupakan bentuk swadaya yang dibangun masyarakat karena ruang kelas yang ada ambruk.

Meski menggunakan atap genting, namun bangunan ini tidak hanya beralaskan tanah merah. Sementara dindingnya dari bilah-bilah bambu dan ditutup terpal.

Baca Juga: Oknum Pegawai Jual Sabu, Ratusan ASN Pemkab Garut Jalani Tes Urine

Para siswa lebih memilih belajar di saung bambu yang dibuat warga karena ruangan sekolahnya nyaris ambruk.

Ruang kelas sudah ditopang dengan kayu. Sementara lantai keramik sudah tak layak dan dinding kelas juga retak.

"Untuk hari ini para siswa belajarnya sudah pindah ka bangunan sementara (Saung Bambu). Sementara ruang kelas yang ada dikosongkan saja, karena hawatir ambruk," jelas salah seorang guru SDN Sinagar, Dede Yulianti.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler