7 Tips MPASI Sehat Tanpa Ribet ala Dinda Dara Saskia, Cocok untuk Ibu Baru!

- 8 Oktober 2023, 18:42 WIB
Ilustrasi pemberian MPASI.*
Ilustrasi pemberian MPASI.* /Pexels @Karolinagrabowska/

KABAR PRIANGAN - Ketika anak sudah berusia enam bulan, zat gizi dan kebutuhan nutrisi anak tidak cukup dari ASI. Anak memerlukan makanan lain, yang dikenal dengan MPASI. Kepanjangan MPASI adalah Makanan Pendamping Air Susu Ibu.

Masa memulai MPASI untuk anak yang disayangi adalah satu masa yang menyenangkan, mengharukan sekaligus mendebarkan. Seorang ibu perlu mempersiapkan MPASI dengan baik agar gizi dari buah hati tercukupi dengan baik.

Tips MPASI sehat tanpa ribet kali ini dipaparkan oleh Dinda Dara Saskia, seorang konselor MPASI, dan penulis 3 buku tentang MPASI, yaitu 100+ MPASI Hits Instagram Pilihan Mommy, 100 Resep & Panduan Lengkap MPASI Sehat dan 123 Pertanyaan Tentang MPASI.

Baca Juga: Kadinkes Akui Rumah Sakit di Garut Kurang Lengkap untuk Penanganan Pasien Jantung

Tips MPASI Sehat Tanpa Ribet Ala Dinda Dara Saskia

Dinda Dara Saskia, selaku founder media edukasi @mpasianaksehat memberikan beberapa tips MPASI Sehat tanpa ribet, sebagai berikut:

1. Kesiapan Mental Ibu
Terkadang seorang ibu berharap agar anaknya dapat lahap dari awal dimulai MPASI. Mohon bersabar jika ternyata apa yang terjadi tidak sesuai ekspektasi. Rasa tenang dan senang seorang ibu atau pihak lain saat memberikan MPASI akan menular pada anak.

Jika makanan dilepeh, dilempar, diacak-acak oleh anak, mohon ibu tetap bersabar dan mengurangi reaksi berlebihan. Reaksi ibu yang berlebihan dapat memancing anak untuk merespon dan mengulangi kembali hal yang dapat memancing emosi ibu. Hal tersebut adalah karena anak sedang dalam tahap belajar mengenai makanan yang terasa asing bagi dirinya.

2. Pemberian MPASI Tepat Waktu
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan MPASI diberikan saat anak menginjak usia 6 bulan. Ciri lain anak siap MPASI menurut IDAI adalah:
anak sudah dapat duduk dan menahan kepalanya sendiri dengan tegap
anak memiliki ketertarikan terhadap makanan, salah satunya adalah mencoba meraih makanan
anak menunjukan tanda tidak tenang dan masih lapar padahal sudah diberikan ASI dengan cukup.

Baca Juga: Puluhan Pelajar Pelaku Balap Liar, Digelandang ke Mapolres Garut

3. MPASI Adekuat
Adekuat yang dimaksud disini adalah pemberian MPASI harus mampu memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien anak. Adapun takaran MPASI anak dalam satu porsi adalah protein sebesar bagian telapak tangan anak, tanpa jari, karbohidrat sekepal telapak tangan bayi dan lemak sehat seukuran satu ibu jari.

Usahakan memberikan MPASI yang dibuat sendiri di rumah karena memiliki beberapa kelebihan lain, yaitu:
Bahan baku berkualitas dan segar
Memiliki banyak variasi bahan baku, rasa, bumbu dan kandungan makronutrien
Memudahkan untuk melakukan modifikasi tekstur
Memiliki cita rasa rumah yang dapat memudahkan anak untuk beradaptasi pada makanan setelah proses penyapihan.

4. Aman dan Higienis
Cara, bahan dan alat yang digunakan pada proses persiapan dan pembuatan MPASI harus aman dan higienis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
Pastikan kebersihan tangan sebelum memulai persiapan membuat dan makan MPASI
Protein nabati dan hewani dapat diberikan sejak usia 6 bulan
Telur, daging, dan ikan harus dalam keadaan benar-benar matang.
Madu boleh diberikan setelah usia 1 tahun
Menghindari makanan dengan lemak tinggi, pemanis dan penyedap rasa tambahan
Minyak, mentega dan santan dapat digunakan sebagai penambah kalori
Peralatan yang dibutuhkan untuk MPASI adalah: frypan, sauce pan, talenan, mangkok, gelas belimbing, sendok, saringan, ulekan, pisau dan parutan.Ingat! Pisahkan talenan untuk memotong bahan makanan yang mentah dan matang.
Cara memasak MPASI bisa dengan ditumis, direbus, digoreng, dan dikukus.

Baca Juga: Petani di Ujungjaya Sumedang Keluhkan Lambannya Perbaikan Bendung Cariang

5.Pemberian MPASI secara Responsif
Ibu atau pihak lain yang memberikan MPASI perlu memahami sinyal lapar atau kenyang dari anak. Jika anak sudah kenyang, jangan dipaksa lagi untuk makan. Pemaksaan pada anak bisa berakit GTM (Gerakan Tutup Mulut) dan menimbulkan pengalaman tidak menyenangkan saat makan

6. Memperhatikan tahapan MPASI sesuai usia dan perkembangan anak
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan agar tahapan MPASI sesuai dengan usia dan perkembangan anak. Berikut perkembangan tekstur makanan pada anak secara bertahap:
Usia anak 6-9 bulan: Dimulai dengan puree ( makanan yang dihaluskan hingga menjadi bubur kental). Ibu bisa menambahkan sedikit air untuk mempermudah anak menelan makanan. Kemudian tektur makanan beralih ke mashed (makanan yang dilumatkan hingga halus).
Usia anak 9-12 bulan: anak sudah dapat diberikan tekstur makanan minced (makanan yang dicincang halus) kemudian dilanjutkan dengan tekstur chopped (makanan yang dicincang kasar), dan finger foods (makanan yang dipegang sendiri oleh anak).
Usia anak 12-23 bulan: anak sudah dapat diberikan makanan keluarga.

Baca Juga: Nuna Masih Hidup! Strategi Bas Memang Cerdik, Sinopsis Sinetron Cinta Tanpa Karena 8 Oktober 2023

7. Memperhatikan feeding rules
Feeding rules mencakup3 aspek yaitu prosedur, jadwal dan lingkungan.
Prosedur:
1)Ibu memberikan makanan utama dulu. Setelah selesai, baru anak diberi minum.
2)Jika anak sedang tidak mau makan, jangan dipaksa. Tawarkan kembali setelah beberapa menit kemudian.
3)Apabila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, proses makan diakhiri.
4)Mulut anak dibersihkan ketika makan sudah selesai


Jadwal:
1)Buat jadwal makanan utama dan makanan selingan secara teratur
2)Sebaiknya durasi pemberian makan tidak lebih dari 30 menit
3)Saat makan, tidak menawarkan camilan apapun
Lingkungan:
1)Buat lingkungan yang nyaman dan tidak ada paksaan dalam makan
2)Sebaiknya menyiapkan serbet atau alas makan untuk meminimalisir berantakan
3)Hindari distraksi saat makan
4)Tidak memberikan makanan sebagai hadiah

Demikian tujuh tips MPASI sehat tanpa ribet ala Dinda Dara Saskia. Selamat mengasihi dan menyiapkan MPASI unuk buah hati. Semoga bermanfaat.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah