"Hal itu penting untuk memastikan kondisi mental saya dengan peran yang saya bawakan," kata Rika, pemeran nyonya Martopo.
Memang, kata dia, prosesnya cukup melelahkan, tetapi itulah kinerja keaktoran dan dia mengaku cukup menikmati.
Hal senada dikatakan Kahfi yang merasa memiliki tantangan dalam mengobservasi bentuk luar tokoh maupun keadaan batin yang diperankan.
"Karena pertunjukan menggunakan metode akting stanislavski mengusung gaya realis otomatis jadi tantangan yang menuntut kecermatan," ujar Kachfi.
Sementara disinggung soal material yang tergolong berat di ongkos, Wit Jabo memandang bahwa hal itu merupakan tuntutan dari naskah yang dipilih. Memang harusnya bisa lebih kreatif dan efisien, tetapi butuh waktu.
"Saya pikir sudah bagus dan kreatifitas para mahasiswa untuk menghidupkan dunia teater harus terus dilakukan," ujar Seniman berambut gondrong itu.
Demi Hamzah yang datang bersama istri dan anak-anak nya pun kagum dengan penampilan yang dinilainya cukup menghibur serta mengedukasi.