Network
Sesi foto dilakukan secara berpasangan. Masing-masing pasangan harus memiliki chemistry, tapi penilaian tetap individual. Marella harus berpasangan dengan Iko, Berlian dengan Paula, Monica dengan Vanes, dan Nathali dengan Denisa.
Pada sesi tersebut, Monisa dan Vanes tidak memilki chemistri, keduanya cenderung ingin menonjolkan kemampuanya masing-masing. Monica pun terlihat tegang dan panik. Tapi di sesi penjurian hasil foto mereka terlihat bagus.
Baca Juga: Deretan Artis K-Pop yang Menggelar Konser di Indonesia, Mulai dari Itzy hingga Mamamoo
“Di foto ini kalian seperti besti malah, aku gak melihat ada masalah,” kata Luna Maya, ketua Juri INTM.
Tapi Vanes dan Monica saling menyerang dan menyalahkan. Para juri pun menganggap mereka tidak profesional. Padahal sebagai seorang model harus bisa mengatur mood jika sedang bekerja, apapun yang terjadi.
“Memang gak bisa sekali dua kali foto langsung profesional, butuh waktu bertahun-tahun. Saya aja yang sudah bertahun-tahun di hiburan, kalau ketemu lawan main yang gimana gitu, ikh dia pengennya bagus sendiri,” ujar Luna Maya membesarkan hati keduanya.
Baca Juga: 6 Cara Mengatur Pola Makan Sehat dan Berkualitas di Era Digital
Di sesi Runway, para model harus menari dengan irama on beat. Nathali tampak menonjol karena memiliki background sebagai penari.
Tapi Marella pun tak kalah mencuri perhatian. Sebab bahasa tubuhnya bermain, dan mengisi setiap gerakan.
Vanes dan Denisa menjadi dua model terbawah. Ini merupakan kelima kalinya Vanes berada di bottom two. Namun ia masih memiliki kesempatan untuk terus melanjutkan kompetisi.
