Pementasan itu merupakan program dari Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2023 tingkat Kabupaten. Vira Aulia merupakan juara pertama dalam ajang tersebut dan akan mewakili Kabupaten Garut ke jenjang Provinsi Jawa Barat.
Pementasan kedua berjudul “#$%^&*” (tidak dapat dibaca) oleh seorang guru dari SMPN 1 Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang Aldi Ernawan alias Dodoy. Pertunjukan itu disutradarai oleh AB Asmarandana berdasarkan naskah yang ditulis juga olehnya.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jabar, OS Disebut-sebut Terlibat dalam Kasus Dugaan Pemotongan Dana Banprov TA 2020
Pertunjukan ini menggunakan bahasa sunda, dengan genre komedi. Bercerita tentang perjalanan seorang ‘Dhodho’ (menunjuk ke dada).
Dengan medium wayang kontemporer yang menggunakan tangan kosong sebagai wayang itu sendiri, Dhodho bercerita tentang pasangan petani yang tak kunjung mempunyai anak. Kemudian secara tiba-tiba mereka menemukan bayi harimau yang kemudian dirawat seperti anak sendiri.
Tapi Dhodho tidak meneruskan ceritanya, sebab ia jadi teringat pada para guru bangsa, lalu Megawati dan Puan Maharani, cucu dari Sang Proklamator.
Dhodho pun mangatakan bahwa cucu adalah sumber kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh, bagian dari ‘empat sehat sehat lima cucu’.
Baca Juga: Ini 3 Komunitas Bersih-bersih Sungai yang Kegiatannya Viral di Medsos!
Penting bagi kita semua untuk meminum cucu, dan jika kita minum dalam satu percucuan, maka akan menjadi saudara.
Kata-kata Dhodho itu membuat penonton terpingkal-pingkal. “Jika cucu ini dapat menghibur kalian yang menonton, setidaknya saya tahu, bahwa kalian telah dihancurkan kehidupan sehingga perlu minum cucu,” ujar Dhodho diakhir pertunjukan.