Horor! Warga Tasikmalaya Tersesat di Hutan Majalengka dan Sayup Terdengar Minta Tolong, Begini Kisahnya

15 Februari 2021, 22:31 WIB
Enjang Imron (48), pengemudi mobil yang tersesat di hutan Jahim Majalengka /Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Ramai beredar di medsos, sebuah mobil avanza tersesat di Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cibagambul, Majalengka, Jumat (12/2/2021) malam.

Enjang Imron (48), pengemudi mobil yang tersesat menceritakan langsung kisahnya saat ditemui di rumahnya di Jalan Panunggal, Kampung Ciawi, Kelurahan/Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (15/2/2021).

Enjang yang juga pemilik bengkel mobil tersebut menuturkan, peristiwa tersesat yang viral di medsos itu berawal setelah dirinya bersama rombongan keluarga sedang diperjalanan pulang dari Cirebon.

Keberangkatan ke Cirebon menengok keluarga yang sakit menuju Tasikmalaya dengan menggunakan jalur alternatif Jahim Majalengka.

Baca Juga: Menang di MK, Jeje Segera Bersilaturahmi kepada Adang

Mereka menggunakan mobil rental Toyota Avanza dengan penumpang terdiri dari Aen (60), warga Jalan Paseh, Engkoy (65), Makmur (80) dan Deuis (50) ketiganya warga Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Ade (45) warga Jalan Letjen Ibrahim Adjie dan Adel (4), putra bungsu Enjang.

Saat itu dirinya bersama rombongan hendak menunaikan solat magrib di sebuah masjid, sebelum memasuki kawasan Jahim.

Seusai solat magrib kata Enjang rombongan pun meneruskan perjalanan menuju Tasikmalaya. Setelah melaju sekitar dua kilometer, tibalah di sebuah pertigaan dimana saat itu jalan mendadak terhadang kabut.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Mulai Lakukan Vaksinasi Sinovac Tahap ke-2

Saat itu ujar dia, waktu menunjukkan sekitar pukul 19.30 wib. Enjang mulai tak enak hati saat melihat ke depan selain ada kabut juga seperti ada jurang.

Padahal sepengetahuannya ditempat itu tidak ada jurang dan merupakan jalan menuju Tasikmalaya.

"Melihat kondisi seperti itu entah kenapa saya malah langsung belok kiri. Tidak berhenti dulu melihat situasi sebenarnya," ujarnya.

Setelah berjalan sekitar satu kilo meter mobil mulai memasuki jalan rusak. Tapi lagi-lagi entah kenapa seolah olah ada yang mendorong dirinya terus melajukan kendaraannya.

Baca Juga: Viral, Pasangan Lansia Disebut Tinggal di Gubuk

"Entah kenapa, walau perasaan tak enak semakin menerpa, saya terus saja melaju ke depan. Padahal jalan tambah tak karuan dan gelap gulita," ujar Enjang.

Enjang mengaku tadinya ia berniat parkir dan balik arah. Tapi menurut perasaannya di depan seperti ada perkampungan, sehingga ia terus melaju.

"Apalagi samar-samar terdengar suara adzan, perasaan saya ada perkampungan dan nanti akan parkir di sana. Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.

Baca Juga: Cendikiawan Muslim Jalaludin Rakhmat Meninggal Dunia

Ia akhirnya memutuskan berhenti dan berupaya memarkir kendaraannya balik arah. Dengan susah payah karena jalan sempit dan jelek, Enjang akhirnya berhasil memutar arah.

Namun baru berjalan sekitar dua menit, tiba-tiba ban mobil ada yang pecah karena melintas batu tajam. Perjalanan pun akhirnya terhenti.

"Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.00 wib dan kemudian turun hujan sehingga tak bisa mengganti ban," ujar Enjang.

Baca Juga: Warga Belum Diizinkan Pulang ke Rumah, Pergerakan Tanah di Desa Karyamekar Masih Terus Terjadi

Enjang sempat memundurkan kendaraan karena posisinya tidak pas. Dan mobil pun sempat terhadang jalan longsor yang tiba-tiba terjadi.

Saat hendak ke luar, terdengar sayup orang meminta tolong. Sesaat kemudian teriakan orang meminta ampun. Percis seperti orang yang sedang alami penyiksaan, padahal posisi dia dan rombongan berada di tengah hutan.

Enjang pun memutuskan kembali lagi ke dalam mobil bersama rombongan lain. Keringat dingin tak terasa mengucur, bulu kuduknya pun berdiri.

Suasana semakin horor dengan suara-suara binatang malam. Akhirnya tak ada yang berani keluar mobil, hanya saling terpaku berharap keajaiban datang dalam suasana yang menakutkan tersebut.

Baca Juga: Hasil Tes Swab Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya, Sebanyak 380 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kondisi tersebut membuat perasaan Enjang dan yang lainnya tambah khawatir. Setelah tarik nafas Enjang pun menyuruh kerabatnya, Ade, menghubungi temannya di Majalengka untuk meminta tolong.

 

Ade (45), kerabat Enjang, kemudian berinisiatif menghubungi kenalannya di Majalengka untuk meminta tolong.

"Alhamdulillah telepon menyambung dan kami akhirnya diam di dalam mobil selama beberapa jam menunggu pertolongan datang," ujar Enjang.

Pertolongan pun akhirnya datang, dan membuat lega dan haru seluruh penumpang. "Kami kemudian dievakuasi ke pertigaan," kata Enjang.

Setiba di pertigaan, Enjang langsung terkejut setelah melihat jalan yang tadinya terlihat ditutupi kabut dan terdapat jurang, ternyata adalah jalan utama menuju Tasikmalaya.

"Di sisi kananya juga terdapat rumah makan dengan halaman parkir yang luas dan terang benderang. Padahal sebelumnya saya lihat ditutupi kabut dan terdapat jurang," ujar Enjang.***

 

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler