Lestarikan Budaya Tradisional, Masyarakat Pakualam Sumedang Gelar Ritual Ziarah Kubro

27 Mei 2021, 15:12 WIB
Sejumlah warga mengikuti ritual ziarah kubro di areal makam Prabu Lembu Agung, Cilembu, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja Kamis 27 Mei 2021. /kabar-priangan.com/Nanang S/


KABAR PRIANGAN - Warga Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja Sumedang menggelar ritual ziarah kubro, Kamis 27 Mei 2021.

Ritual yang digelar di areal Astana Gede, Cilembu tersebut diisi beberapa kegiatan diantaranya hotmil Al-Qur'an, ziarah ke sejumlah makam keramat leluhur Sumedang dan diakhiri dengan tahlil akbar pada malam harinya.

Kepala Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Sopian Iskandar menyebutkan, ritual ziarah kubro yang digagas oleh karang taruna desa tersebut, merupakan wujud pelestarian budaya tradisional yang dilakukan sejak jaman dulu.

Baca Juga: Pengunjung Makam Keramat Marongge Terus Menurun!

Selain itu, ritual itu juga sebagai ajang penghormatan kepada karuhun dan wadah silaturahmi terutama para peziarah dari berbagai wilayah.

Kata Sopian masyarakat Pakualam, masih memelihara tradisi ziarah yang kuat. Ditambah di wilayah Pakualam terdapat makam-makam dan situs leluhur Sumedang.

Diantaranya makam Lembu Agung yang berada di Istana Gede, makam puncak damar dan sejumlah makam petilasan lainnya.

Baca Juga: Selfi di Dermaga Tandikek, Satu Keluarga Tenggelam. Empat Orang Tewas, Tiga Lainnya Masih Dicari

"Melestarikan tradisi adalah budaya. Kami sangat menghormati para leluhur yang telah menurunkan budaya yang baik. Apalagi Pakualam adalah satu wilayah yang merupakan asal-usul leluhur Sumedang. Ini ditandai banyaknya makam keramat yang berada di wilayah kami," tutur Sopian.

Ia mengungkapkan kegiatan tradisional yang dikemas dalam berbagai acara adalah satu upaya untuk menanamkan dan menjaga kelestarian budaya itu sendiri.
Pada konteksnya, ritual budaya menumbuhkan sikap religius pada masyarakat.

"Dan yang paling utama adalah menjaga nilai budaya silaturahmi antar warga agar tidak hilang seiring perkembangan jaman," ucapnya.

Baca Juga: Perempuan Muda Mengambang di Sungai Citanduy. Diketahui, Korban Adalah Ibu Rumah Tangga

Sopian mencontohkan, kegiatan hotmil Al-Qur'an pada acara ziarah kubro ini harus ditingkatkan.

Kebiasaan membaca Al-Qur'an harus ditanamkan dengan berbagai cara. Agar generasi ke depan bertambah giat membacanya

"Dalam ziarah pun kami mendoakan para karuhun. Lebih jauhnya kami berdoa untuk semua masyarakat ada dalam keselamatan," katanya.

Baca Juga: Seorang Pria Tewas Dikeroyok dengan Tubuh Penuh Luka Bacokan

Tokoh pemuda Pakualam, Deni Turmudi mengatakan, kegiatan ritual ziarah kubro merupakan salah satu upaya merekatkan silaturahmi masyarakat pencinta ziarah dari berbagai daerah.

Sejumlah makam keramat yang ada di Pakualam, kata dia, merupakan tempat ziarah yang sering didatangi orang dari berbagai daerah.

Dengan adanya ritual, diharapkan makam-makam keramat leluhur bisa dikenal oleh masyarakat luar sehingga menjadi destinasi wisata ziarah.

Baca Juga: Masjid di Karangpawitan Garut Dirusak Orang Tak Dikenal, Polisi Kejar Pelaku

"Selain kami menjaga kesakralan makam atau situs yang ada. Kami berharap kegiatan ritual bisa jadi event yang berbau wisata sejarah. Kebetulan makam-makam dan situs di Pakualam sudah dikenal oleh masyarakat luar Sumedang," ucapnya.

Adapun acara-acara pada kegiatan itu, kata Asep, merupakan bentuk implementasi dari nilai religius masyarakat yang berbudaya.

Karena dalam masa pandemi, ucap Asep, kegiatan juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Atap Bangunan Barak Pemadam Kebakaran Kabupaten Tasikmalaya Ambruk

"Harapannya kami bisa menjaga lestari budaya tradisonal dan menanamkan nilai religius serta menjadi event wisata edukasi sejarah," ucapnya.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler