Bupati Sumedang Minta Kades Jangan Lengah Terhadap Ancaman Covid-19

13 Oktober 2021, 13:21 WIB
Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Situraja, Kabupaten Sumedang, Rabu 13 Oktober 2021 /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengajak para kepala desa untuk terus meningkatkan penanganan Covid-19. Caranya, dengan menggencarkan vaksinasi, dan menjalankan 5M dan 3T.

Hal tersebut dikatakan Bupati saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Perbup Nomor 86 Tahun 2021, tentang cara penyusunan laporan kinerja dan evaluasi atau implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Desa, di Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal, Selasa 12 Oktober 2021.

"Untuk para kades, gugus tugas covid harus tetap ada, jangan sampai lengah," katanya.

Baca Juga: Dalam Semalam Satpol PP Sumedang Berhasil Amankan 181 Botol Miras Siap Jual

Dikatakan, saat ini kasus Covid-19 di Sumedang sudah bisa dikendalikan. Per hari Selasa 12 Oktober 2021, kasus aktif Covid-19 di Sumedang hanya 10 orang, satu diantaranya di rawat di RSUD.

"Alhamdullilah kasus covid di Sumedang sudah landai, covid sudah bisa dikendalikan," tuturnya.

Namun demikian, kata Dony, semua diminta waspada, sebab jika kasus Covid-19 kembali naik, maka level PPKM akan kembali naik. 

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Bupati Sumedang Salurkan Berbagai Bantuan untuk Petani

"Ada prediksi dari pakar bahwa akhir tahun ini akan ada gelombang ketiga, nauzubillah. Jangan salahkan pemerintah kalau PPKM naik level lagi," tuturnya.

Lebih jauh dikatakan Dony, Pemda Sumedang mendapat apresiasi sebagai kabupaten terbaik dalam penanganan Covid-19. Atas hal tersebut Sumedang mendapat bantuan sebesar Rp 23 miliar. 

"Sumedang ini sebetulnya sudah sangat terkendali, 21 kecamatan nol kasus aktif, tinggal di lima kecamatan lagi," ucapnya.

Baca Juga: Pemkab Tasik Siapkan Beasiswa untuk Dua Atlet PON Berprestasi

Meski kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan, namun Sumedang masih masuk Level 3 pada penerapan PPKM Jawa Bali, sebab Sumedang masuk ke dalam aglomerasi Bandung Raya.

"Tentunya yang menilai PPKM adalah pusat, kami tidak berdiri sendiri, karena masih masuk Aglomerasi Bandung Raya. Jadi meskipun kasus kematian Sumedang nol dalam beberapa minggu terakhir, tapi kalau diantara aglomerasi Bandung Raya ada yang Level 3, maka kami juga masuk Level 3," tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan konsekuensi dari aglomerasi. Dony mengatakan, dirinya memahami bahwa sesuai epidemiologi, aglomerasi harus masuk dalam satu level.

Baca Juga: Indonesia Diwakili 5 Tim pada PUBG Mobile Pro League SEA Championship

"Kalau perlakuannya beda bisa mempercepat penularan, tapi kalau perlakuannya sama kita bisa saling menjaga dari penyebaran," tuturnya.

Sebelumnya, Pemda Sumedang sudah mengajukan hanya wilayah yang berbatasan dengan Bandung saja yang masuk aglomerasi Bandung Raya. Namun, kata Dony, terkait aglomerasi tersebut, Kemendagri tetap mengacu pada kabupaten.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler