Tiga Pemancing Selamatkan Belasan Siswa MTs Harapan Baru yang Tenggelam Saat Susur Sungai Cileueur

16 Oktober 2021, 15:48 WIB
Yadi, satu dari tiga pemancing yang menyelamatkan belasan siswa MTs Harapan Baru yang tenggelam di Leuwi Ili saat kegiatan Susur Sungai Cileueur Ciamis, Jumat 15 Oktober 2021.* /kabar-priangan.com/Endang SB/

KABAR PRIANGAN - Tiga orang pemancing di Dusun Bojongnangoh, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis tiba–tiba viral di media sosial usai tragedi tengelamnya siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, saat kegiatan Susur Sungai Cileueur.

Sosok bernama Yadi, Yayan dan Alvin tersebut melakukan aksi heroik menyelamatkan belasan siswa dan pembimbing dari maut di Leuwi Ili, dalam kegiatan Susur Sungai Cileueur, Jumat 15 Oktober 2021.

Banyak warga dan netizen memuji aksi mereka yang telah menyelamatkan puluhan siswa–siswi dan pendamping MTs Harapan Baru dari deras serta dalamnya Sungai Cileueur Blok Leuwi Ili yang dikenal oleh warga sebagai tempat yang angker.

Baca Juga: Baca Juga: Satu Lagi Korban Susur Sungai Cileueur di Ciamis Ditemukan. Total Korban Tewas Jadi 11 Siswa

Pria yang juga sebagai pegawai di Dinas Perhubungan Ciamis itu menjelaskan saat kejadian, dia bersama dua rekannya sedang memancing di pinggir kali Cileueur, di blok Leuwi Ili.

Saat sedang asik memancing datang serombongan siswa yang tiba-tiba turun ke Sungai Cileueur.

Tanpa diduga, mereka langsung turun ke arah Leuwi Ili yang dikenal warga airnya cukup dalam serta angker.

Baca Juga: Anies Baswedan Umumkan Jakarta E Prix 2022 Digelar 4 Juni Tahun Depan. Co-Founder Formula E Berikan Apresiasi

Bahkan karena terkenal angker, warga setempat juga tidak ada yang berani untuk turun ke Leuwi Ili tersebut.

“Kondisi debit air memang cukup tenang dan jernih pada saat itu. Sehingga ratusan siswa yang ditemani oleh gurunya pada saat itu langsung turun ke sungai menju Leuwi Ili,” kata Yayan.

Kala itu, kata Yayan, dirinya sempat berteriak beberapa kali untuk melarang para siswa turun ke areal leuwi tersebut.

Baca Juga: Lakukan Tiga Hal Ini, Kita Akan Terhindar dari Rumah Sakit. Zaidul Akbar Berikan Tips Hidup Sehat dan Berkah

“Namun entah tidak mendengar atau bagi mana, mereka tetap berjalan ke arah bagian tengah leuwi,” ungkapnya.

Tidak lama kemudian, lanjut Yadi, terdengar teriakan minta tolong dari beberapa siswa yang sudah turun paling depan.

Tak berselang lama, terlihat ada beberapa siswa yang melambaikan tangan dengan kondisi tubuh sudah tenggelam.

Baca Juga: Warga Geger, Mayat Pria Bertato Ditemukan Mengambang di Kolam Ikan di Kawalu Tasikmalaya

“Awalnya kami mengira mereka itu sedang bercanda, namun setelah diperhatikan ternyata mereka meminta tolong akibat tengelam, tanpa pikir panjang saya bersama, Alvin dan Yayan yang sedang asik memancing kami langsung terjun menolong mereka,“ jelasnya.

Ditambahkan Yadi, pada saat itu terlihat di pingir sungai ada sekitar 100 orang lebih yang akan mau turun mengikuti yang lainya yang sudah turun duluan menju ke arah Leuwi Ili.

Namun dari beberapa siswa yang pada saat sudah turun duluan terdengar berteriak minta tolong, sehinga dari jumlah itu sebagian berhasil naik lagi ke darat setelah dilarang untuk melanjutkanya.

Baca Juga: Jawa Barat jadi Juara PON XX Papua 2021, Gubernur Siapkan Uang Kadeudeuh Hingga Ratusan Juta

“Pada saat itu saya berhasil menolong 2 orang siswa dan 3 orang guru, sementara Alvin berhasil menolong 7 orang siswa dan Yayan berhasil menolong 2 orang siswa,” katanya.

Setelah 14 orang terselamatkan, kami sempat bertanya kepada gurunya, apakah masih ada yang turun ke Lewi Ili.

“Mereka menjawab semua sudah naik, kami juga menganggap semua siswa sudah berhasil terselamatkan,“ ungkapnya.

Baca Juga: Nenggak Miras Oplosan Bareng, Ayah dan Anak di Garut Meregang Nyawa

Yadi menuturkan, setelah dirinya berhasil menyelamatkan tiga orang guru  yang sempat tenggelam, salah satunya sempat ada yang kesurupan dan berteriak “ngajedog ulah di tulungan“.

Bagi Yadi dalam situasai seperti itu dia tidak perlu berpikir lama, rasa kemanusianya membuat spontan bergerak menolong anak–anak yang ketakutan dan panik karena tengelam.

Dalam benaknya saat itu, dia hanya ingin menyelamatkan semua siswa.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler