KABAR PRIANGAN - Puluhan rumah di sejumlah pemukiman baru warga eks genangan Jatigede terancam longsor.
Intensitas hujan tinggi menyebabkan lahan di kawasan pemukiman terjadi longsor.
Potensi longsor, diantaranya, di wilayah pemukiman Dusun Cisema, Desa Pakualam, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja dan wilayah pemukiman Cipondoh di Desa Pawenang, Kecamatan Jatinunggal.
Baca Juga: Dilengkapi Persenjataan Brimob Polda Jabar Kawal Pengiriman Vaksin
"Di wilayah kami tanah urugan yang ada di blok Legokjambu mengalami pergerakan, sehingga mengakibatkan longsor sepanjang 25 meter. Dan kondisi ini mengancam beberapa rumah warga," ujar Kades Pakualam, Sopian Iskandar, Rabu 17 November 2021.
Untuk sementara, kata Sopian, guna mencegah longsoran lebih parah pihaknya melakukan penanganan dengan menancapkan batang bambu di areal longsoran.
"Sesegera mungkin untuk mengantisipasi kerugian materil dan keselamatan jiwa. Kami pemerintah desa mengerahkan masyarakat untuk membentengi lahan yang longsor dengan rucuk bambu," ujarnya.
Baca Juga: Hari Ini, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Dilantik Menjadi Panglima TNI
Sopian mengatakan, pihaknya juga telah menginventarisasi rumah yang berpotensi longsor. Untuk kemudian disarankan agar waspada. Bahkan jika berpotensi longsor agar bisa mengamankan diri dengan mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
Ancaman longsor juga dirasakan oleh sejumlah pemilik rumah di pemukiman baru di Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja.
Baru-baru ini longsor terjadi pada tembok penahan tanah (TPT) di akses jalan kampung tersebut. Terjadinya longsor mengancam menimpa rumah warga.
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian Tanggal 19 November 2021 Akan Berlangsung Lebih dari 3 Jam
"Kami malah sudah membangun TPT di areal rawan longsor sepanjang 106 meter. Ada beberapa titik areal yang dikategorikan rawan longsor, yang bisa menimpa rumah warga. Bahkan tahun lalu sejumlah rumah mengalami longsor dan retak pada saat intensitas hujan tinggi," kata Kades Sukamenak, Wawat.
Ia mengaku secara umum, wilayah Desa Sukamenak memang dikategorikan daerah yang sering terjadi longsor. Persoalan tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus.
"Wilayah pemukiman kami tergolong baru, karena merupakan pemukiman warga dari eks genangan Waduk Jatigede. Jadi kekuatan struktur tanahnya memang masih terbilang labil," tuturnya.
Sebelumnya, kata Wawat, pihak desa sudah menyarankan masyarakat untuk menanami lahan yang dianggap labil dengan jenis pohon keras sehingga bisa tanah pemukiman menjadi kuat.
Sementara itu, tokoh masyarakat, Dusun Cipondoh, Desa Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Wawan Suntiawan menyebutkan, di wilayah pemukiman Cipondoh, sedikitnya ada 10 rumah yang terancam mengalami retak dan longsor.
Potensi tersebut diakibatkan karena bangunan rumah warga berdiri di lahan urugan.
Baca Juga: Direktur BNPT: 85 Persen Generasi Milenial Rentan Terpapar Radikalisme
"Lahan kami kan dulu hanya diurug tanah. Karena saat itu kami terdesak untuk membangun rumah. Jadi wajar kalau sekarang tanahnya sering bergerak sehingga bangunan kadang retak. Dua tahun lalu sejumlah rumah warga juga ambruk," tuturnya. (Nanang Sutisna)***