Para Kades di Sumedang Ikuti Pesantren Kilat Selama Dua Hari

21 Maret 2022, 19:16 WIB
Para Kades se Sumedang mengikuti pesantren kilat di pesantren selama dua hari /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah melaksanakan pesantren kilat yang diikuti para Kades se-Kabupaten Sumedang.

Pesantren kilat dilaksanakan di Ponpes Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Dusun Simpang Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan.

Pelaksanaan pesantren yang diikuti seluruh Kades dilaksanakan selama dua hari dan tiga kali penjadwalan. 

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Perjalanan Seni Kuda Renggong Sumedang Sebelum Dikenal Masyarakat Luas

Pimpinan Ponpes Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Abuya KH. Muhyiddin Abdul Qadir Al-Manafi mengatakan kegiatan pesantren Kades, adalah kegiatan kerjasama antara umaroh Pemerintah Daerah Sumedang dengan ulama.

Berharap ada dengan pesantren kilat para Kades, Pemerintahan Sumedang mendapatkan cahaya hidayah dan solusi di dalam membangun semua kemaslahatan  masyarakat Sumedang terutama membangun agamanya bagi masyarakat Sumedang.

"Maka ada kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten  Sumedang dengan pondok pesantren," ucapnya, Senin, 21 Maret 2022.

Baca Juga: Kabar Baik! Mulai Sekarang Wajib Pajak di Sumedang Bisa Bayar Tagihan Melalui Hape Masing-masing

Abuya menambahkan, kegiatan dilakukan selama dua hari tingkat Kades karena tingkat kepala Dinas dan para Camat sudah dilaksanakan.

"Sekarang tingkat Kepala Desa ada 270 yang ikut pesantren kilat ini. Pelaksana dibagi tiga gelombang dalam dua hari," ujarnya.

"Karena tempatnya yang tidak bisa menampung semuanya maka dibagi tiga tanggal 21 Maret sampai 22 Maret 2022. Lalu nanti gelombang ke dua  tanggal 23-24 maret 2022, gelombang ke tiga tanggal 28 Maret dan 29  Maret," ucapnya.

Baca Juga: Bapenda Sumedang Diminta Lebih Lincah Dalam Menggali Potensi Pendapatan

Menurutnya, materi yang disampaikan diantaranya mengenal eksitensi Allah SWT. Kemudian bersikap sebagai hamba Allah dan apa yang harus dijalankan serta apa yang tidak boleh dijalankan. Terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan.

"Bagaimana menurut petunjuk Alllah dalam memimpin masyarakat dalam membangun kemaslahatan dunia  dan kemaslahatan akhirat bagi masyarakat.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler