KABAR PRIANGAN – Ada tiga bulan yang sering disebut-sebut ahlul Hikmah. Pertama, Bulan Rajab, kedua Bulan Syaban, dan ketiga Bulan Ramadhan.
Bulan Rajab disebut Asyahru Syahrullah, artinya Bulannya Allah. Bulan Syaban disebut Asyahru Arrasul atau Bulannya Rasul. Dan Bulan Ramadhan disebut Asyahru Ummah atau bulannya umat manusia.
Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah. Bulan Syaban adalah Bulan dimana Rosul memperbanyak ibadahnya karena catatan amal manusia selama satu tahun diambil oleh Allah, dan Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kemuliaan.
Bulan Rajab disebut Asyahru Syahrullah. Bulannya Allah. Bulan dimana manusia mikraj kesadaran, sehingga dengan sholat bisa menanamkan nilai-nilai sholat diluar sholat.
Sebab sholat itu sendiri adalah komunikasi yang vertikal (ruhani) berdampak pada horizontal (nilai-nilai kemanuisaan dan kesemestaan).
Kedua, Bulan Syaban. Asyahru Arrasul. Bulan dimana manusia menyampaikan risalah, melalui penanaman dan perawatan spiritual.
Baca Juga: Ingin Tubuh Langsing Tanpa Harus Diet Ketat? Yuk Simak Cara Rasulullah dari dr. Zaidul Akbar
Sehingga, Bulan Syaban menjadi bulan pengharapan dan kerinduan. Menata ibadah bertemunya Ramadhan menjadi satu momen kebahagiaan.
Sebab manusia akan dijamu Rahmat Allah, melalui keberkahan dari Allah dan diberi magfirah Allah.
Ketiga, Bulan Ramadhan. Asyahru Al Ummah. Jika dari Bulan Syaban ibadahnya sudah mulai ditata dan dirawat, maka mudah baginya saat Ramadhan menyiapkan jiwa dalam hati yang selamat (qolbun Salim).
Qolbun salim ini mengindikasi hati yang bahagia. Salah satu hadis Rasulullah SAW, yang berbunyi:
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
Artinya: Barang siapa yang hatinya bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan maka diharamkan jasadnya dari api neraka.
Kegembiraan ini tetunya perlu dirawat bahkan tidak hanya saat datanya Ramadhan, jutru setelah Ramadhan penting bagi kita menyikapi ibadah dengan cara yang bahagia.
Baca Juga: Seminggu Terakhir Minyak Goreng di Pasar Ciamis Kosong, Diklaim Segera Ada Droping Lagi
Maka ada dua doa saat momen Syaban sehingga dengan kedatangan Ramadhan menjadi satu keistimewaan tersendiri yang disikapi dengan penuh bahagia.
Lantas doa yang dicontohkan Rasul yang manakah, menjadi dua moment Bulan Syaban sampai bertemu dengan Ramadhan?
Dilansir dari kanal YouTube Quantum TV, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai dua doa tersebut.
Pertama,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma Bariklana Fi Rajaba wa Sya’bana wa Ballighna Ramadhana
Artinya :Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.
Kedua, doa yang dibacakan oleh Rasulullah ketika mendekati Ramadhan yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam al-Tirmidzi dari Thalhah bin Ubaidillah, dia barkata;
انَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلالَ قَالَ : ” اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Sesungguhnya Nabi Saw ketika telah melihat hilal Ramadhan, beliau berdoa; Allahumma ahillahu ‘alaina bil yumni wal imani was salamati wal islam. Rabbi wa rabbukallah”
Artinya: Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”***