Jelang Ramadan, Antrean Minyak Goreng Masih Terjadi di Sumedang

28 Maret 2022, 16:30 WIB
Warga sedang antre membeli minyak goreng curah di salah satu distributor minyak, di Jalan Serma Muchtar, wilayah Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Senin, 28 Maret 2022, siang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, pasokan minyak goreng curah di wilayah Kabupaten Sumedang, mulai mengalami kelangkaan.

Akibat langkanya pasokan minyak goreng curah tersebut, akhirnya antrean pembeli minyak goreng inipun kembali terjadi di wilayah Kabupaten.

Seperti antrean warga yang terlihat di salah satu distributor minyak goreng, di Jalan Serma Muchtar, wilayah Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Senin, 28 Maret 2022, siang.

Baca Juga: Pohon Beringin Berusia Ratusan Tahun Tumbang, Akses Lalulintas di Jalan Rancakalong-Sumedang Macet Total

Ratusan warga dari sejumlah daerah di Sumedang, sampai rela antre hingga berjam-jam, hanya demi bisa mendapatkan minyak goreng curah sebanyak 4 kilogram seharga Rp 17.000,- per kilogram.

Pantauan di lokasi, antrean pembeli minyak goreng curah di distributor minyak goreng tersebut, terlihat mengular hingga mencapai lebih dari 10 meter.

Akibat panjangnya antrean pembeli minyak goreng curah ini, akses lalulintas di Jalan Serma Muchtar wilayah Sumedang kota, sampai menjadi terganggu.

Baca Juga: Dua Orang Petani di Ujungjaya Sumedang Tewas Tersambar Petir

Salah seorang pembeli minyak goreng curah, Iyus Rusyana (48), mengaku telah antre sejak pukul 09.00 WIB. Namun sampai pukul 12.00 WIB, dia masih belum kebagian minyak goreng curah.

"Saya bersama istri dan anak saya sudah antre sejak pagi, sudah hampir 3 jam-an antrenya. Di Cimalaka kan sudah kosong, makanya saya sampai datang ke sini, dengan harapan bisa mendapatkan minyak goreng curah untuk stok bulan puasa nanti," kata Iyus.

Iyus menyebutkan, berdasarkan informasi dari pihak distributor, setiap pembeli nantinya akan diberi jatah sebanyak 4 kilogram minyak goreng curah, dengan harga Rp 17.000,- per kilogram.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Warga Sumedang Pasti Lakukan Tradisi Ini

"Tidak apa-apa antre juga, yang penting kebagian. Daripada harus beli minyak goreng kemasan yang mahal, mendingan beli minyak goreng curah, lebih terjangkau, walaupun harus antre," ujarnya.

Hal yang sama diakui juga oleh pembeli minyak goreng curah yang lainnya, Ny. Mina Rahmawati (38), ibu rumah tangga asal Lingkungan Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan.

"Sebentar lagi kan mau puasa, jadi biar tenang lebih baik nyetok minyak goreng dulu. Takutnya pas bulan Ramadan nanti, justru malah semakin langka. Makanya daripada nanti kesulitan, lebih baik sekarang saja belinya, walupun harus antre," tutur Mina.

Baca Juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah, 40 Persen Belanja Langsung Pemerintah di Sumedang Diarahkan ke UMKM

Mina menjelaskan, saat ini minyak goreng kemasan memang telah banyak dipasaran, namun harganya sangat mahal yakni Rp 24.000,- hingga Rp 25.000,- per kilogram.

Karena harga minyak goreng kemasan sangat mahal, akhirnya dia pun beralih untuk menggunakan minyak goreng curah. "Minyak goreng curah ini harganya lebih murah, tapi sayangnya malah jadi langka. Makanya sampai harus antre seperti ini," tutur Mina.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, salah seorang pegawai distributor minyak, Asep, membenarkan bahwa setiap pembeli, nantinya akan diberi jatah minyak goreng curah sebanyak 4 kilogram.

Baca Juga: Wakil Bupati Sumedang: Jangan Ada Lagi Laporan Mobil Damkar Mogok!

"Iya betul, setiap pembeli hanya diberi jatah 4 kilogram minyak goreng curah, dengan harga Rp 17.000,- per kilogram," tutur Asep.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler