KABAR PRIANGAN-Prosesi pemakaman jurnalis wanita Al Jazeera, Shireen Abu Akleh ricuh. Tentara Israel terlihat mendorong dan memukuli para pengusung peti mati yang akan membawa jenazah Shireen ke gereja.
Tidak hanya pengusung peti mati, tapi juga para pelayat yang mengiringi peti mati Shireen Abu Akleh pun terlihat dipukuli oleh para tentara Israel.
Mereka juga merobek bendera Palestina yang dibawa para pelayat.
Baca Juga: Gempa Terkini di Jayapura, Magnitudo 5,3 Berpusat di Darat
Dilansir dari Al Jazeera, terlihat tentara Israel menyerang orang-orang yang membawa peti mati Shireen Abu akleh sehinggga peti mati pun hampir jatuh.
Para pelayat dan pembawa peti mati dipukul mundur oleh tentara Israel hingga terpaksa membawa msuk kembali peti mati kedalam sebuah gedung.
Di video lainnya peti mati akhirnya dibawa oleh sebuah mobil untuk menuju gereja, namun terlihat para polisi menahan para pelayat untuk mengikuti mobil tersebut.
Baca Juga: Kalahkan Jepang 3-2, Tim Bulutangkis Indonesia Akan Ditantang India di Final Thomas Cup 2022 Besok
Al Jazeera dalam tayangan tersebut menyayangkan bagaimana bisa mereka, para tentara Israel ini menyerang orang-orang yang tidak bersalah yang membawa peti mati Shireen.
Tidak hanya menyerang orang-orang yang membawa peti mati, tapi juga merobek bendera Palestina yang dibawa para pelayat.
Keponakan Shireen Abu Akleh, Lina Abu Akleh turut menyayangkan kejadian yang terjadi saat akan melakukan pemakaman Shireen.
Baca Juga: SIM Keliling Polrestabes Bandung Hari Ini, Sabtu 14 Mei 2022
“Bahkan pemakaman di negara kami di Palestina tidak berjalan dengan damai dan tenang,” ungkap Lina.
Jaringan media Al Jazeera mengecam kekerasan dan meminta pemerintah Israel ‘bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan keamanan’ semua pelayat dan keluarga Abu Akleh.
Sebagaimana diketahui, Shireen Abu Akleh tewas ditembak di kepalanya saat melakukan liputan.
Baca Juga: Samsat Keliling di Wilayah Priangan Timur Hari Ini, Sabtu 14 Mei 2022
Saat itu Shireen sedang meliput serangan militer Israel di Jenin, Palestina. Saksi mata yang juga wartawan mengatakan bahwa militer Israel membunuhnya.
Shireen Abu Akleh ditembak di kepalanya walaupun pada saat liputan Shireen mengenakan rompi pers sedangkan produser Al Jazeera Ali Al-Samudi mengalami luka.***