Network
KABAR PRIANGAN-Kabar duka datang dari dunia jurnalis. Seorang jurnalis wanita Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh tewas tertembak saat melakukan liputan.
Saat itu Shireen sedang meliput serangan militer Israel di Jenin, Palestina. Saksi mata yang juga wartawan mengatakan bahwa militer Israel membunuhnya.
Shireen Abu Akleh ditembak di kepalanya walaupun pada saat liputan Shireen mengenakan rompi pers sedangkan produser Al Jazeera Ali Al-Samudi mengalami luka.
Baca Juga: Tebing 10 Meter di Ciherang Sumedang Longsor, Dua Rumah Terancam
Terlihat di video yang beredar di media sosial Twitter memperlihatkan Shireen dan rekannya mengenakan rompi pers dan helm. Namun penembakan masih terus berlanjut walaupun Shireen sudah tewas.
Asosiasi Jurnalis Arab dan Timur Tengah, AMEJA (the Arab and Middle Eastern Journalist Association) telah menyerukan untuk melakukan penyelidikan yang transparan dan independent atas tindakan yang menyebabkan tewasnya Shireen Abu Akleh.
Mereka juga menekankan bahwa para pelaku penembakan terhadap Shireen harus bertanggung jawab.
Dalam pernyataan resminya, AMEJA mengatakan bahwa mereka berduka dan merasa kehilangan atas kematian Shireen Abu Akleh. Kematian Shireen mengejutkan komunitas mereka.
“AMEJA bergabung dengan organisasi lain dalam menuntut penyelidikan yang transparan dan independen atas tindakan yang menyebabkan kematian Shireen,” ungkap AMEJA dalam pernyataan resminya yang diunggah di akun Instagram mereka pada hari ini, Kamis 12 Mei 2022.
