RI dan Inggris Sepakat untuk Intensifkan Kerjasama Bidang Energi Terbarukan dan Ketahanan Pangan

28 Juni 2022, 13:40 WIB
Pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson atas kesesepakatan kerjasama energi baru terbarukan dan ketahanan pangan.* /antaranews.com/

 

KABAR PRIANGAN - Disela-sela pertemuan KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin, Presiden Jokowi sempat bertemu dan membuat kesepakatan meningkatkan kerjasama bilateral dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Dalam pertemuan itu Jokowi dan Boris Johnson telah sepakat untuk mengintensifkan kerjasama bilateral mengenai energi baru terbarukan dan ketahanan pangan.

Dikutip kabar-priangan.com dari antaranews, 28 Juni 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sepakat untuk mengintensifkan kerja sama energi baru terbarukan dan ketahanan pangan dalam pembicaraan bilateral di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Munich Jerman Sebelum Kunjungan ke Rusia dan Ukraina, Berikut Ini Misi yang Dibawa

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin menyatakan adanya hubungan bilateral yang kuat antara kedua negara, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai mendampingi presiden dalam pertemuan tersebut.

Roadmap kerja sama bilateral sudah ada, kata Marsudi mengutip pernyataan Johnson dalam pertemuan itu.

“Dengan adanya roadmap tersebut, kedua negara akan lebih mudah untuk meningkatkan hubungan mereka,” katanya dalam keterangan pers yang diterima, Selasa.

Baca Juga: Kabar Buruk dari Persib Bandung Jelang Lawan PSS Sleman di Perempat Final Piala Presiden 2022

Indonesia menargetkan dapat memenuhi 23 persen kebutuhan tenaga listrik dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Presiden Joko Widodo berada di Jerman untuk menghadiri KTT G7 untuk Negara Mitra, pada 26-27 Juni atas undangan Pemerintah Jerman yang menyelenggarakan Kepresidenan G7 tahun ini.

Baca Juga: Marshanda Hilang di Los Angeles Dalam Kondisi Manic Episode, Simak Penjelasan dari Psikolog

Pada pertemuan sebelumnya dengan Presiden Jerman di Istana Bogor tanggal 16 Juni, Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Presiden Joko Widodo telah menyampaikan komitmen untuk mempererat hubungan bilateral dan fokus pada kerjasama ekonomi, terutama industri 4.0, energi terbarukan dan penguatan kerjasama perubahan iklim.

“Saya mengajak Jerman mendukung pembentukan energy transition financing dan kerja sama riset di bidang energi hidrogen dan mobil listrik.” ujar Jokowi.

Kesimpulan tiga point penting yang disampaikan Jokowi kepada Frank-Walter, adalah:

Baca Juga: Panduan Membeli Minyak Goreng Curah Menggunakan Aplikasi PeduliLindungi Atau NIK. Simak, BeginiCara Caranya!

1. Program percepatan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Investasi Jerman di Indonesia untuk industri teknologi tinggi, dan salah satu jenis investasi terbarukan yang diharapkan yaitu investasi sektor kendaraan listrik dari hulu hingga hilir

3. Kedua negara berkomitmen memperkuat kerja sama dalam upaya penanganan perubahan iklim. Saat ini, Jerman telah menggelontorkan dana sebesar 2,5 miliar Euro untuk membangun green infrastructure initiative dan pusat mangrove dunia di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Garut Berduka, Tokoh Pemekaran Garsela, Suryaman Anang Suatma Meninggal Dunia

Jokowi sudah berupaya keras untuk mewujudkan program-program yang telah dicanangkan yaitu percepatan pengembangan SDM, Pengembangan energi terbarukan dan ketahanan pangan serta upaya penanganan dan solusi atas perubahan iklim.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler