Dua Ruang Kelas SDN Sinagar Ambruk, Warga Sindangasih Kabupaten Tasikmalaya Gotong Royong Bangun Kelas Darurat

9 Oktober 2022, 23:37 WIB
Warga bergotong royong membangun kelas darurat dari bambu akibat dua ruang kelas SDN Sinagar di Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya ambruk.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN – Karena dua ruang kelas di SDN Sinagar ambruk dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah, warga Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya membangun ruang kelas darurat.

Ruang kelas darurat untuk tempat KBM siswa SDN Sinagar, di Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya ini terbuat dari bahan bamb, sehingga sepintas mirip peternakan ayam.

Kepala Desa Sindangasih, Kec. Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya, Tedi Ruslan mengatakan, pembangunan ruang kelas SDN Sinagar oleh warga ini merupakan bentuk simpati warga bersama orangtua siswa.

Baca Juga: Ruang Kelas SD Ambruk, Warga Desa Sindangasih, Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Bangun Kelas Darurat dari Bambu

Pihak desa pun merasakan kehawatiran yang sama, maka turut mendukung dalam pembangunan ruang kelas darurat tersebut.

"Proses belajar mengajar untuk mencapai siswa yang pintar tidak akan tercapai, jika para siswa dan guru tidak ada ketenangan dan ketentraman dalam proses belajar mengajar. Karena dihantui rasa waswas bangunan yang dipakai akan ambruk," jelas dia.

Ketika sedang belajar di kelas dan turun hujan, maka bukan hanya orangtua siswa yang mengkhawatirkan anak-anak mereka, tetapi para guru pun risau dan tidak aman untuk melakukan prose belajar mengajar.

Baca Juga: Timnas Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Final Piala AFC U 17 2023, Meski Kalah 1-5 dari Malaysia

“Tidak jarang, para siswa pun akhirnya dipulangkan lebih cepat,” kata Kades Tedi.

Atas kehawatiran tersebut, maka orangtua murid dan masyarakat mengadakan musyawarah di Kantor Desa dan berinisiatif membangun kelas darurat dari bambu dan kayu.

Saat ini, kata dia, baru berdiri 3 ruang kelas yang siap dipergunakan.

Baca Juga: Teten Masduki Carikan Investor untuk Bantu Persigar Garut, Bupati: Siapkan Ketua Umum Baru

Dikatakan dia, seandainya ada fasilitas lain, tentunya para siswa tidak akan belajar di ruang kelas yang kini nyaris ambruk. Atau warga pun tidak akan membangun ruang kelas darurat.

“Satu-satunya bangunan yang kerap dipakai sebagai kelas sementara yakni Musola. Namun luasnya yang terbatas, maka tidak bisa menampung seluruh siswa yang jumlahnya puluhan,” katanya.

Sepengetahuan Tedi, sebelumnya para siswa belajar bergantian di 4 ruang kelas yang tersisa. Namun hal itu membuat belajar kurang efektif.

Baca Juga: Tempat Wisata Alam di Ciamis yang Lagi Hits untuk Liburan, Berikut 5 Destinasi Unik yang Wajib Dikunjungi

Sedangkan untuk upaya perbaikan permanen, pihak sekolah telah mengajukan proposal perbaikan bangunan sekolah melalui Dapodik.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler