Network
KABAR PRIANGAN - Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Indra Wahyudinata menyebut puluhan ruang kelas jenjang pendidikan, mulai TK, SD, dan SLTP dibawah naungan Dinas Pendidikan Sumedang kualitasnya mengalami penurunan.
Kondisi tersebut diakibatkan karena ruangan belajar tidak dipakai karena kegiatan belajar mengajar (KBM) diberlakukan dalam jaringan (daring) atau juga pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
“Semenjak Covid-19 serta diberlakukan PTMT, sekolah lama tidak dipakai, karena siswa belajar lewat daring, ruang kelas otomatis jadi rusak. Kami telah melakukan inventarisir ke semua sekolah,” ujar Indra, Rabu 31 Agustus 2022.
Baca Juga: Sumedang Terbaik Pertama se-Jabar Penerapan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2022
Indra mengatakan, ditahun 2022 sebanyak 72 sekolah jenjang TK, SD, dan SLTP mendapatkan bantuan rehab ruang kelas bersumber dari anggaran DAK dan APBD.
"Dari anggaran DAK sebanyak 8 SD, 12 SLTP, dan 1 ruang kelas TK, sementara dari APBD sebanyak 32 SD, 13 SLTP dan 6 TK," ujarnya.
Menurutnya, seluruh sekolah membutuhkan bantuan sarana prasarana, namun karena keterbatasan anggaran. Tidak mungkin seluruh sekolah langsung mendapatkannya, tetapi dilihat dari yang paling mendesak atau betul-betul harus secepatnya diperbaiki.
Baca Juga: Aksi Pencurian Terhadap Tukang Bubur Keliling di Sumedang Berhasil Digagalkan Polisi
"Ruang kelas merupakan sarana untuk menyukseskan proses belajar bagi siswa, ketika kelasnya aman dan layak ditempati, maka para siswa akan nyaman dalam belajar, tetapi apabila sebaliknya akan menghambat proses pembelajaran," ucapnya.***
