KAMMI Tuntut Pj Wali Kota Peka Terhatap Segudang Permasalahan di Kota Tasikmalaya. Salah Satunya Kemiskinan

16 November 2022, 22:20 WIB
Sejumlah massa KAMMI Daerah Tasikmalaya saat melakukan aksi di Gedung DPRD, Rabu 16 November 2022. Mereka menuntut Pj Wali Kota, Cheka Virgowansya peka terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kota Tasikmalaya.* /kabar-prianganj.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMI) Daerah Tasikmalaya meminta Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mampu mengentaskan sejumlah permasalahan di Kota Tasikmalaya.

Hal itu disampaikan Ketua Umum KAMMI Daerah Tasikmalaya, Nandang Kurniadi saat melakukan aksi di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu, 16 November 2022.

Menurut Nandang, kedatangan Pj Wali Kota yang baru merupakan angin segar bagi masyarakat Kota Tasikmalaya untuk bisa membawa Tasikmalaya lebih baik.

Baca Juga: KAMMI Audiensi ke Komisi IV DPRD Garut, Bahas Perda Kepemudaan

"Pj Wali Kota Tasikmalaya harus peka dan segera mengatasi permasalahan yang ada di Kota Tasikmalaya," ujar Nandang.

Dengan syarat, kata dia Pj Wali Kota mampu memberikan program yang berdampak positif bagi masyarakat Kota Tasikmalaya.

"Yang perlu segera diatasi yaitu tentang angka kemiskinan, karena di Kota Tasikmalaya ini masih banyak masyarakat yang masih susah mendapatkan kehidupan yang layak," ujar Nandang.

Baca Juga: Bau Busuk, Warga Datangi DPRD Garut Keluhkan Aktivitas Produksi Pakan Ternak

Yang kedua lanjut dia, adalah masalah angka pengangguran yang masih banyak yang membuktikan perekonomian di Kota Tasikmalaya masih jauh dari kata mampu.

"Karena selama ini walaupun banyak program pengentasan kemiskinan di Kota Tasikmalaya, tidak pernah ada yang ditanggapi dengan serius. Sehingga hasilnya selalu meleset tidak sesuai dengan program yang digaungkan," katanya.

Juga ujar Nandang, tidak ada program kerja yang berani untuk pengentasan permasalahan tenaga kerja dalam hal pengentasan pengangguran di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Atlet Ciamis Peraih Emas Porprov Jabar 2022 Diarak Keliling Desa Baregbeg, Orangtuanya Bangga dan Terharu

"Malah yang ada lebih kepada infrastruktur pembangunan hanya untuk mempercantik Kota Tasikmalaya,” kata Nandang.

Termasuk ujar dia, permasalahan sampah di  Kota Tasikmalaya yang semakin kronis.

"Coba saja kita jalan-jalan sedikit di Kota Tasikmalaya, sedikit-sedikit ada tumpukan sampah, pengangkutan sampah juga sudah tidak teratur dengan alasan permasalahan di TPA dan sebagainya," ucap Nandang.

Baca Juga: Hari Kedua Kerja, Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah Masuk Toilet DPRD. Ada Apa?

KAMMI juga menilai, Kota Tasikmalaya semakin boros dalam menghambur-hamburkan anggaran

"Padahal saya sering keliling ke berbagai OPD di Kota Tasikmalaya, cukup banyak yang belum bisa menjalankan program dengan baik dengan alasan tidak ada anggaran," kata Nandang.

Dalam aksi tersebut, KAMMI juga menyeroti kinerja DPRD yang juga melakukan evaluasi secara besar besar-besaran.

Baca Juga: Atlet Sepeda Bintang Syawal, Sumbang Medali Emas ke 15 untuk Kontingen Garut di Porprov Jabar 2022

"DPRD kota Tasikmalaya menurut kami selama ini terkesan banci karena belum bisa mengevaluasi kebijakan pemerintah secara menyeluruh dengan alasan karena ada aturan,” katanya.

“Jadi saya rasa selama ini Dewan itu kecolongan oleh eksekutif yang banyak melakukan program kerja yang indikatornya tidak jelas," Tambahnya.

Selama ini ujar Nandang, anggota dewan hanya melihat keberhasilan eksekutif dengan hanya bermain secara administratif.

Baca Juga: Terungkap, Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Ternyata Bukan Akibat Kelaparan

"Ketika sebuah program Pemerintah Kota berhasil dilaksanakan kemudian secara administratif tertib, hingga tidak ada masalah baik di BPK atau  di inspektorat itu sudah saja dianggap sukses,” katanya.

“Padahal dilihat dari kaca mata kita, indikator dampak keberhasilan di masyarakatnya tidak terlihat dan tidak terasa. Kalau hanya bikin laporan di LKPJ semua juga bisa," tegasnya.

Dia menegaskan, program yang KAMMI soroti pada periode wali kota Budi-Yusuf yaitu program Wira Usaha Baru (WUB), sampai berakhirnya masa jabatan, WUB secara laporan di LKPJ program itu berhasil.

Baca Juga: Terobsesi Masuk Akpol, Dua Warga Garut jadi Korban Penipuan Senilai Rp4,7 Miliar

“Tapi realisasi di lapangannya seperti apa, berapa banyak pengusaha baru di Kota Tasikmalayamalaya hasil dari program tersebut kan tidak ada. Makanya saya katakan dalam hal ini DPRD ini kecolongan karena program tersebut bisa disetujui dewan dengan indikator yang tidak jelas," ujar dia.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler