Puluhan Pelajar SMP Tersesat di TWA Cagar Alam Pangandaran Selama 6 Jam, Diduga Tak Kuasai Jalur

17 September 2023, 15:26 WIB
Petugas melakukan pencarian 22 murid SMPN 1 Pangandaran yang tersat di TWA Cagar Alam Pangandaran.*/kabar-priangan.com/Istimewa /

KABAR PRIANGAN - Sebanyak 22 pelajar SMP Negeri 1 Pangandaran, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran Jawa Barat tersesat di kawasan hutan Cagar Alam Gunung Pananjung Pantai Pangandaran, Sabtu 16 September 2023 malam tadi. Pencarian dilakukan namun sempat terhambat karena kelompok tersebut terpecah-pecah.

"Sebanyak 22 pelajar SMP tersebut sedang main ke hutan Cagar Alam, tepatnya di lokasi air terjun beberapa kilometer dari pintu masuk. Mereka datang ke lokasi tersebut untuk makan-makan atau ngaliwet," kata Anggota Resort BKSDA wilayah XXI Pangandaran Hadiat Kelsaba atau Encek saat diwawancara kabar-priangan di Pantai Barat Pangandaran, Minggu 17 September 2023.

Encek menambahkan, saat di curug kondisi sudah sore dan kemungkinan berniat pulang. "Namun saat arah pulang, mungkin mereka tidak tahu arah. Posisi tidak ada sinyal handphone di curug itu karena berada di tengah hutan," ujar Encek.

Baca Juga: Sinopsis The Escape of the Seven, Drakor Thriller Terbaru Garapan Penulis The Penthouse

Menurut Encek, dari 22 pelajar tersebut terpecah menjadi 2 kelompok. Per kelompoknyah ada yang  tiga orang dan19 orang. "Dalam dua kelompok itu dibagi tugas, yang tiga orang itu berinisiatif mencari sinyal handphone pada pukul 15.00. Setelah mereka yang tiga orang itu menemukan sinyal pada 15.30, mereka memberi tahu kepada orangtuanya bahwa mereka tersesat," ucap Encek.

Kemudian, orangtua anak tersebut melaporkan kepada petugas BKSDA. Setelah mendapatkan laporan ada anak yang tersesat pihaknya langsung bersiap-siap untuk melakukan pencarian pada pukul 16.00. "Awalnya kami melakukan pencarian ke air terjun dimana lokasianak-anak terakhir, perjalanan dari pos sekitar dua jam ke lokasi tersebut," ucap Encek.

Encek menjelaskan, setelah sampai di titik kumpul siswa tersebut, ternyata tidak ada di lokasi. Petugas berinisiatif melanjutkan pencarian ke titik koordinat yang diberikan tiga anak tersebut. "Setelah sampai sesuai titik koordinat yang diberikan tiga orang tersebut ternyata tidak ada. Namun ada informasi tiga orang itu sudan sampai ke kantor dengan selamat," ucapnya.

Baca Juga: Hasil Persib vs Persikabo 2-0, Menangi Derbi Jabar Peringkat Maung Bandung Terus Naik, Ini Klasemen Liga 1

Penghambat pencarian 

Kendati demikian, petugas langsung memikirkan yang 19 orang lagi karena yang tiga orang sudah pulang. "Ada informasi yang 19 orang itu terbelah juga menjadi dua kelompok, per kelompoknya itu jadi 17 orang dan dua orang dengan alasan yang dua orang itu mencari sinyal lagi," ucapnya.

Menurutnya, hal itu yang menghambat pencarian karena terpecah-pecah. Kemudian petugas mencari dua orang yang terpecah dari kelompok besar itu. "Kami cari yang dua orang itu karena yang 17 sudan ditekankan jangan kemana-mana, setelah itu yang dua orang itu ditemukan di Tadah Angin yaitu tempat tertinggi tepatnya di barat daya kalau dari arah pintu masuk Pantai Barat," ucapnya.

Petugas melakukan pencarian 22 murid SMPN 1 Pangandaran yang tersat di TWA Cagar Alam Pangandaran.*/kabar-priangan.com/Istimewa

Encek menyebutkan, setelah yang dua orang ditemukan petugas langsung menuju kelompok besar. "Sudah terkumpul, kami langsung persiapan pulang kondisi menjelang malam, sedangkan anak-anak ada yang kelelahan juga, ya membuat sedikit menghambat perjalan pulang," tuturnya.

Baca Juga: Irpan Hilmi Terpilih Jadi Ketua PAMMI Kabupaten Tasikmalaya, Cici Paramida Ucapkan Selamat

Harus lapor dulu 

Jarak dari titik kumpul ke kantor itu, kata Encek kurang lebih mencapai 5 kilometer kalau di luruskan. "Kami sampai ke kantor sekira pukul 21.30 malam, Alhamdulillah anak-anak bisa ditemukan keadaan selamat," tuturnya.

Encek berharap, siapa pun itu yang masuk ke Cagar Alam Pangandaran harus lapor dulu ke petugas. Menurutnya jangan sampai kejadian ini terulqng lagi dan harus menjadi pelajaran. "Kami pun akan lebih memperketat lagi, bukan berarti tegas seolah-olah jangan masuk, tapi jangan sembarangan masuk. Ya setidaknya ikut SOP yang sudah ditetapkan," ujarnya.***

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler