Aktivis Kampus di Pangandaran Kritik Banyaknya Baliho Sosialisasi Figur Jelang Pilkada

29 Maret 2024, 19:06 WIB
Ihsan Sanusi aktivis kampus di Pangandaran bicara soal banyaknya banner dan baliho berbau sosialisasi individu jelang Pilkada. /kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Para aktivis kampus di Pangandaran mulai membahas soal banner dan baliho berbau sosialisasi individu yang tersebar di beberapa lokasi se Kabupaten Pangandaran.

Padahal, dalam tulisan banner dan baliho tersebut dikemas dalam narasi selamat menunaikan ibadah puasa atau selamat lebaran. Publik berasumsi bahwa alat peraga sosialisasi itu memiliki kepentingan politis.

Sebagaimana diketahui, ajang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pangandaran akan dilaksanakan pada November 2024 nanti.

Baca Juga: Kisah Melati PSK di Pangandaran, Cukupi Keluarga dari Melayani Hidung Belang, Berurai Air Mata

Harapan masyarakat memiliki Bupati Pangandaran yang bisa menjawab persoalan pun secara otomatis menjadi kesepahaman yang sama.

Salah satu aktivis kampus di Pangandaran Ihsan Sanusi mengatakan, Pangandaran ke depan butuh Bupati yang bisa menjawab persoalan sosial masyarakat.

"Kondisinya sekarang beberapa figur dan nama bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati mulai jadi pembahasan kalangan tertentu," kata Ihsan, Jumat 29 Maret 2024.

Baca Juga: HMI Pangandaran Kritik Banyaknya Banner Sosialisasi Balon Bupati yang Dinilai Tidak Estetik

Secara prinsip, ajang pesta demokrasi untuk menentukan arah pembangunan yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

"Rakyat butuh figur sosok yang bisa menyelesaikan persoalan yang belum tuntas, bukan figur yang balihonya paling banyak," tambah Ihsan.

Ihsan juga menjelaskan, Pilkada harus menjadi sarana dan jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan secara ilmiah, rasional dan akademis.

Baca Juga: Hebat! Puluhan Siswa Madrasah Aliyah di Pangandaran Lolos SNBP 2024, Berikut Daftarnya

Pilkada Serentak 

Menghadapi Pilkada serentak yang akan datang, muncul sorotan baru tentang bagaimana proses demokrasi ini bisa menjadi lebih dari sekadar pesta politik.

"Hampir setiap kami berkumpul, isu dan opini Pilkada jadi bahasan," papar Ihsan.

Rangkuman kecil pun terus berkembang dari diskusi kecil yang terjadi.

Baca Juga: Petugas di Pangandaran Lakukan Ramp Check Kendaraan Umum Jelang Mudik Lebaran 2024

Bahkan Ihsan berpendapat harus ada pendekatan ilmiah yang berbasis data dan analisis sehingga menjadi komitmen para bakal calon Bupati untuk memprioritaskan infrastruktur yang benar dibutuhkan oleh masyarakat.

"Lakukan pembangunan secara terstruktur, tidak arogan dan penuh pertimbangan dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat, bukan atas kehendak elit," terang Ihsan.

Ihsan juga meneruskan pernyataannya, bahwa Bupati Pangandaran ke depan harus yang mampu mengalokasikan sumber daya secara efisien.

Baca Juga: Petugas di Pangandaran Lakukan Ramp Check Kendaraan Umum Jelang Mudik Lebaran 2024

Sumber Daya Unggul 

Bupati Pangandaran ke depan harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Akses lain seperti pendidikan dan kesehatan pun harus jadi perhatian khusus agar kualitasnya bisa melahirkan sumber daya yang unggul dan mampu bersaing.

Menurutnya Pilkada tidak hanya dipandang sebagai sebuah ajang kompetisi politik, tetapi kesempatan untuk mewujudkan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Raih 16 Kursi DPRD, PDIP Siap Usung Sendiri Calon Bupati Pangandaran di Pilkada 2024

"Selain infrastruktur dan pendidikan, kesehatan juga menjadi perhatian serius bagi para calon pemimpin daerah, menggunakan data dan informasi yang akurat," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler