KABAR PRIANGAN - Anak-anak seusia SD dan SMP di Kampung Puncak Limus, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, ingin kembali ke sekolah.
Mereka rindu kepada gurunya dan rindu pula kepada sahabat-sahabatnya, setelah lebih dari satu tahun mereka dipisahkan Covid- 19.
Mereka juga mengaku ingin kembali dipanggil "anak sekolah". Karena selama ini, tutur mereka, kerap dipanggil dengan julukan "anak-anak oline".
Baca Juga: Pendaftaran CPNS Sebentar Lagi, Ini Instansi dengan Gaji Tertinggi
"Selama ini kami belajar lewat daring atau online. Tapi jangan panggil aku anak online, aku ingin tetap dipanggil anak sekolah," harap Aldi siswa SMPN 2 Salawu, Kabupaten Tasikmalaya yang bermukim di Kampung Puncak Limus, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 15 Februari, 2021.
Hal yang sama diutarakan Dava siswa SDN Cikondang, Kutawaringin, Kecamatan Salawu. Belajar secara online banyak menemui kesulitan.
Berbeda dengan belajar secara tatap muka di kelas, ujarnya, penyerapan pembelajaran akan lebih efektif kerena bisa berinteraksi langsung dengan dengan guru kelas.
"Sajabi kitu, pak, abdi teu gaduh kuota (selain begitu pak, saya tidak punya kuota)," ujar Dava. Dia pun mengku sudah jenuh tinggal di rumah.