Jangan Panggil Aku Anak Online, Panggil Aku Anak Sekolah

- 16 Februari 2021, 12:55 WIB
Anak-anak sekolah sedang bermain di gubuk bambu Kampung Puncak Limus, Desa Kutawaringin, Kecamat Salawu, Tasikmalaya tepatnya di tikungan tanjakan Bohong Jalan Raya Tasikmalaya-Garut, Senin 15 Februari 2021
Anak-anak sekolah sedang bermain di gubuk bambu Kampung Puncak Limus, Desa Kutawaringin, Kecamat Salawu, Tasikmalaya tepatnya di tikungan tanjakan Bohong Jalan Raya Tasikmalaya-Garut, Senin 15 Februari 2021 /Sep Sobar/

KABAR PRIANGAN - Anak-anak seusia SD dan SMP di Kampung Puncak Limus, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, ingin kembali ke sekolah.

Mereka rindu kepada gurunya dan rindu pula kepada sahabat-sahabatnya, setelah lebih dari satu tahun mereka dipisahkan Covid- 19.

Mereka juga mengaku ingin kembali dipanggil "anak sekolah". Karena selama ini, tutur mereka, kerap dipanggil dengan julukan "anak-anak oline".

Baca Juga: Pendaftaran CPNS Sebentar Lagi, Ini Instansi dengan Gaji Tertinggi

"Selama ini kami belajar lewat daring atau online. Tapi jangan panggil aku anak online, aku ingin tetap dipanggil anak sekolah," harap Aldi siswa SMPN 2 Salawu, Kabupaten Tasikmalaya yang bermukim di Kampung Puncak Limus, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 15 Februari, 2021.

Hal yang sama diutarakan Dava siswa SDN Cikondang, Kutawaringin, Kecamatan Salawu. Belajar secara online banyak menemui kesulitan.

Berbeda dengan belajar secara tatap muka di kelas, ujarnya, penyerapan pembelajaran akan lebih efektif kerena bisa berinteraksi langsung dengan dengan guru kelas.

Baca Juga: Horor! Warga Tasikmalaya Tersesat di Hutan Majalengka dan Sayup Terdengar Minta Tolong, Begini Kisahnya

"Sajabi kitu, pak, abdi teu gaduh kuota (selain begitu pak, saya tidak punya kuota)," ujar Dava. Dia pun mengku sudah jenuh tinggal di rumah.

Dia mengeluh, terlalu lama memegang handphone pun dirasakan merusak mata. "Atau jika bermain rame-rame, sekarang, kan, nggak boleh," keluh Dava yang diamini teman sekampungnya.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Mulai Lakukan Vaksinasi Sinovac Tahap ke-2

Suara hati Aldi dan Dava dari Kampung Puncak Limus, Kutawaringin, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya ini, mungkin menjadi harapan anak-anak sekolah lainnya.

Mereka rindu kembali kepada duniannya: bermian bersama teman-temannya, dan kembali ke sekolah seperti sediakala, agar bisa belajar secara optimal menyongsong estafet generasi yang akan datang.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x