"Kalau ditunda-tunda, lahan di tempat lain tambah mahal. Ketika warga mau membeli ya nanti kesulitan," ucapnya.
Kata dia, lahan milik warga yang akan dibebaskan kebanyakan lahan sawah yang biasanya digarap dan menghasilkan hasil bumi.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid, Stasiun Tasikmalaya Mulai Gunakan GeNose Bagi Calon Penumpang
Hal yang sama diutarakan, Kepala Desa Karanglayung Kecamatan Conggeang, Bambang Iman.
Ia mengatakan, sebagian wilayah desanya akan dibebaskan untuk pembangunan Bendungan Cipanas.
Di Desa Karanglayung akan dibebaskan sekitar 200 hektare lahan. "Di desa kami juga sama belum ada pembayaran ganti-rugi lahan," katanya.
Baca Juga: Jelang Ramadan Harga Pangan Cenderung Meningkat, Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman
Digambarkan lahan yang terdampak atau akan terendam di akibat Bendungan Cipanas adalah di wilayah Desa Karanglayung Kecamatan Conggeang seluas 200 hektare.
Desa Ungkal, Kecamatan Conggeang sekitar 80 hektare dan Desa Cibubuan Kecamatan Conggeang 50 hektare. Dari ketiga wilayah yang akan terendam rata-rata lahan kebun.
Seperti diketahui, Bendungan Cipanas dibangun sebagai kompensasi adanya Bendungan Jatigede yang menghilangkan lahan produktif.