Polisi Dalami Adanya Unsur Kelalaian Dalam Laka Tunggal Truk Tabrak Madrasah

- 4 April 2021, 20:11 WIB
Pihak Kepolisian Resor (Polres) Garut saat ini masih mendalami kasus kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah truk yang menabrak madrasah di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan
Pihak Kepolisian Resor (Polres) Garut saat ini masih mendalami kasus kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah truk yang menabrak madrasah di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan /kabar-priangan.com/ Aep Hendi/

KABAR PRIANGAN - Pihak Kepolisian Resor (Polres) Garut saat ini masih mendalami kasus kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah truk yang menabrak madrasah di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan.

Polisi mensinyalir ada unsur kelalaian dalam peristiwa kecelakaan yang telah meyebabkan tiga orang meninggal dunia tersebut.

"Kita akan lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendalami penyebab kecelakaan yang telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia akibat truk menabrak madrasah di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan terdsebut," ujar Kasatlantas Polres Garut, AKP Karyaman.

Baca Juga: Pemkab Garut Tanggung Biayai Perawatan Korban Kecelakaan Truk di Kampung Harendong

Dikatakanya, olah TKP yang akan dilakukan itu merupakan olah TKP lanjutan karena sebelumnya hal itu juga sudah dilaksanakan di lokasi kejadian.

Olah TKP lanjutan dilakukan untuk lebih mendalami penyebab dan kronologi kejadian tersebut.

Menurut Karyaman, pihaknya akan mendalami unsur kelalaian dalam kejadian tersebut. Selain melakukan olah TKP, pihak kepolisian juga akan memeriksa saksi-saksi serta memanggil pemilik truk.

Baca Juga: Mak Oneh (65) Orang Tua Korban Kecelakaan Maut di Kampung Harendong, Masih 'Shock'

"Kita akan dalami, termasuk akan kita panggil pemilik truk. Hasil pemeriksaan selengkapnya akan kami sampaikan kembali nanti," katanya.

Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polres Garut, Ipda Priyo, menambahkan jumlah korban akibat kecelakaan truk pengangkut batu bata yang hilang kendali sehingga menabrak sebuah madrasah di wilayah Kecamatan Karangpawitan bertambah menjadi tiga orang.

Hal ini menyusul adanya seorang santri yang juga meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut, Sabtu 3 Maret 2021.

Priyo mengungkapkan, korban meninggal dunia ketiga merupakan seorang santri madrasah diniyah dengan jenis kelamin laki-laki yang berusia 12 tahun. Korban meninggal dunia sekitar pukul 23.00 di RSUD dr Slamet usai menerima perawatan.

Baca Juga: Sejumlah Tim Bola Voli Berburu Tiket Menuju Porprov Jabar-14

"Korban terakhir diketahui meninggal karena luka berat yang dialaminya di bagian kaki. Untuk dua korban sebelumnya, diketahui meninggal dunia akibat luka di bagian kepala dan dada saat kecelakaan," ucap Priyo.

Disampaikannya, pihaknya sudah melakukan olah TKP pada Sabtu 3 Maret 2021 siang kemarin dengan tujuan untuk mendalami penyebab pasti dan kronologi kecelakaan.

Selain pihak kepolisian, di lokai juga ada tim ahli dari Dinas Perhubungan yang juga turut melakukan pemeriksaan di lokasi.

Baca Juga: Hampir Seratus Napi di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Positif Covid-19

Hasil pemeriksaan di lokasi, tambahnya, nanti akan disimpulkan apa penyebab kecelakaan dan seperti apa kronologis lebih lengkapnya.

Dari sana nantinya bisa diketahui apakah ada unsur kelalaian dan siapa yang telah melakukan kelalaian tersebut.

Masih menurut Priyo, saat ini masih ada 7 orang korban yang masih mendapatkan perawatan di RSUD dr Slamet Garut.

Seluruh biaya pengobatan para korban kecelakaan ini menurutnya akan ditanggung oleh Jasa Raharja.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Kota Tasik Belum Izinkan Sekolah Menggelar Pembelajaran Tatap Muka, Begini Alasan Kadisdik

“Untuk para ahli waris korban meninggal dunia juga sudah menerima santunan masing-masing Rp 50 juta dari Jasa Raharja. Sedangkan untuk korban yang mengalmai luka, Jasa Raharja juga akan menanggung seluruh biaya pengobatannya," katanya.

Sebelumnya, insiden kecelakaan tunggal terjadi di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan pada Jumat 2 Maret 2021 sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Sebuah truk pengangkut batu-bata melaju tak terkendali dari hingga kemudian menabrak sebuah madrasah yang sedang digunakan mengaji di kawasan Kampung Harendong.

Dalam kejadian tersebut, dua orang meninggal dunia di lokasi. Kedua korban yang meninggal dunia yakni sang sopir truk serta seorang bocah yang sedang mengaji di dalam madrasah.

Pada Sabtu malam, diketahui jika seorang korban yang menjalani perwatan di RSUD dr Slamet Garut juga meninggal dunia sehingga jumlah korban meninggal dunia ada tiga orang.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x