Mahasiswa Muslim di Ciamis Datangi Gereja Katolik Santo Yohanes Sambil Bawa Sapu

- 4 April 2021, 21:04 WIB
Usai menjalin toleransi umat bergama, mahasiwa beragama Islam di Ciamis berfoto bersama dengan pendeta dan umat Katolik Santo Yohanes Ciamis
Usai menjalin toleransi umat bergama, mahasiwa beragama Islam di Ciamis berfoto bersama dengan pendeta dan umat Katolik Santo Yohanes Ciamis /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN - Usai Misa Paskah Pagi di Gereja Katolik Santo Yohanes, Minggu, 4 April 2021 selesai, perwakilan mahasiswa Islam dari berbagai Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Ciamis, Perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Syariah IAID Darussalam, perwakilan ICMI Ciamis membagikan bunga mawar kepada seluruh jamaah Katolik yang keluar dari gereja.

Bunga sebagai tanda cinta tersebut dibagikan sebagai ungkapan kasih persaudaraan antar umat beragama dan tanda belarasa atas kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Tidak hanya itu saja, berbekal peralatan pembersih rumah, kemoceng, sapu, kain pel dan kain lap, puluhan mahasiswa Islam tersebut dengan penuh kegembiraan, menyapu pelataran gereja, mengepel lantai, mengelap bangku-bangku umat, merapihkan barang-barang gereja dan membersihkan sampah-sampah yang ada di sana.

Baca Juga: Polisi Sebar Foto Kedua Tahanan Kejaksaan yang Kabur Saat Diisolasi

Selain membersihkan Gereja, para mahasiwa juga bergerak dan membersihkan pelataran ke Klenteng Hok Tek Bio.

Suasana persahabatan dan hangatnya persaudaraan antara para mahasiswa Islam dengan umat non Muslim sangat terasa dalam kegiatan yang bertajuk Sehati Sejiwa Hidup Bersama Merawat Toleransi Beragama ini.

Irsal Muhammad, sebagai inisiator kegiatan menyampaikan bahwa kesempatan persaudaraan ini adalah respon nyata dari keprihatinan para mahasiswa Islam atas kejadian yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kita semua tahu, teroris datang ke Gereja membawa bom dan kemudian meledakkannya untuk merusak dan menghancurkan rumah ibadah. Mereka mengancam mau melukai dan menghilangkan nyawa orang, menebar ketakutan, kebencian dan permusuhan. Itulah mengapa kita perlu mengadakan kegiatan yang berseberangan dengan itu,"katanya.

Baca Juga: Hampir Seratus Napi di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Positif Covid-19

Irsal melanjutkan, mungkin kegiatan hari ini terkesan sederhana, tetapi semoga lewat bahasa simbolis yang dihadirkan ini kata dia, keutamaan persaudaraan dan tanggung jawab merawat Indonesia sebagai rumah kita bersama bisa tersampaikan dan menginspirasi banyak orang.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x