Kuli Pikul dan Pedagang di Terminal Indihiang Kota Tasikmalaya Keluhkan Larangan Mudik Lebaran

- 20 April 2021, 20:06 WIB
Pedagang di Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalya.
Pedagang di Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalya. /kabar-priangan.com/Asep MS/

Dimana kata dia, saat musim lebaran omset penjualan mereka naik lebih dari seratus persen.

"Kalau hari-hari biasa penghasilan kami seharinya paling sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000, sedangkan kalau musim lebaran omset penjualan bisa mencapai Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 perhari," ujarnya.

Baca Juga: Halaman Parkir Minimarket di Sumedang Bakal Dijadikan Objek Pajak Daerah

Namun ujar dia, karena mudiknya dilarang harapan mendapatkan hasil usaha lebih baik selama musim lebaran sirna.

Sehingga kata dia harapan untuk bisa berlebaran dengan membeli baju baru untuk keluarganya pupus sudah.

"Jangankan buat beli baju baru, buat kebutuhan dapur di saat lebaran nanti juga saya bingung," katanya.

Baca Juga: ASN Pemkab Sumedang Ikuti Kegiatan Pesantren Ramadan

Hal yang sama disampaikan Empud Saepudin (58) seorang penjual jasa kuli pikul di terminal tipe A Kota Tasikmalaya.

Empud mengatakan, dengan adanya larangan mudik, harapannya untuk mendapatkan rejeki dari menjual jasa pikul sirna.

"Ya kalau mudiknya dilarang ya tidak akan ada yang mudik sehingga terminalpun akan sepi," katanya.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah