Wabup Helmi Budiman Tak Mau Mewabahnya Covid-19 di India, Terjadi di Kabupaten Garut

- 2 Mei 2021, 20:36 WIB
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyayangkan masih banyaknya kerumunan massa pada acara buka bersama yang digelar di sejumlah rumah makan atau restoran di wilayah perkotaan Garut selama bulan Ramadan ini.

Ia mengingatkan semua pihak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) agar kejadian penyebaran Covid-19 yang marak seperti di India tidak sampai terjadi di Garut.

Helmi pun mengingatkan kepada para pengelola rumah makan atau restoran di Garut untuk memperhatikan kapasitas pengunjung sesuai aturan.

Jangan karena sedang laku, lantas mengabaikan protokol kesehatan termasuk kapasitas pengunjung.

Baca Juga: Nyamar Jadi Tukang Ojek, Polisi Bekuk Residivis Curanmor di Pelosok Selatan Garut

"Masih ada laporan banyaknya rumah makan dan restoran di wilayah perkotaan Garut yang menggelar acara buka bersama dengan jumlah pengunjung berjubel. Ini tentu sangat kita sayangkan dan kita tentunya sangat tak megharapkan," kata Helmi, Minggu 2 Mei 2021.

Kegiatan buka bersama yang dilakukan tanpa memperhatikan prokes terutama pembatasan jumlah pengunjung menurut Helmi sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu,  ia meminta semua pihak, mulai dari pengusaha, masyarakat, hingga petugas untuk senantiasa patuh dan tetap melaksanakan prokes.

Helmi pun meminta petugas jangan bosan-bosan terus mengingatkan warga dan para pengusaha terkait pentingnya pelaksanaan prokes.

Baca Juga: Percepat Pembangunan Desa, Wabup Garut Dorong Akselerasi SDGs

Jika diperlukan, petugas juga harus berani bertindak tegas sepanjang seusai prosedural.

Menurutnya, di Kabupaten Garut saat ini penularan Covid-19 masih terus terjadi. Bahkan sejumlah desa sudah ada yang masuk zona merah yang menunjukan tingkat kerentanan yang sangat tinggi terhadap penyebaran Covid-19.

"Kegiatan apapun apalagi yang mengundang kerumunan massa saat ini harus mentaati protokol kesehatan yang sangat ketat. Tentunya kita tidak mau kasus seperti di India terjadi di kita sebagaimana hal ini juga sempat diungkapakn bapak presiden," katanya.

Terjadinya lonjakan kasus penyebaran Covid-19 di India menurut Helmi harus menjadi perhatian semua pihak, jangan sampai hal itu terjadi di Garut.

Baca Juga: Hari Ini Insan Pendidikan Memperingati Hardiknas 2021

Maka dari itu ia kembali mengingatkan pentingnya penerapan prokes seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan yang sampai saat ini dinilai paling epektif guna mencegah penyebaran Covid-19.

Momentum Idul Fotri, tambah Helmi, juga patut diwaspadai karena juga sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19 jika tak diantisipasi dengan baik.

Pemkab Garut pun terus berupaya agar tak terjadi klaster dari momentum Idul Fitri dengan semakin menggiatkan sosialisasi penerapan prokes.

Baca Juga: Penataan Ibu Kota Singaparna Sudah Mendesak, Arip Rahman Minta Bupati Tasik Realisasikan Janji Politik

Masih menurut Helmi, dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian, Pemkab Garut pun melaksanakan kegiatan penyekatan guna mencegah warga dari luardaerah masuk ke Garut.

Selain itu, saat pelaksanaan Salat Idulfitri 1442 Hijriah nanti akan diberlakukan pengaturan dengan pembagian tempat agar tidak terlalu banyak kerumunan orangnya dan disiagakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

"Tentu saja pada pelaksanan Salat Id juga akan kita terapkan prokes mengingat tingkat kerentanan yang sangat tinggi akibat banyaknya orang. Salat Id diimbau untuk dilaksanakan di banyak tempat, lapang kecil atau masjid-masjid yang ada di perkampungan supaya tak terfokus ke lapangan besar semua sehingga pemantauannya bisa lebih mudah," ucap Helmi.***

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x