"Mau buat rumah lagi ga ada uang, karena mengandalkan pembayaran. Sekarang pembayaran belum jelas tapi beko sudah ada, mau tidak resah bagaimana?" katanya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Suap Pengesahan APBD 2017 Jadi Sorotan, Mantan Wakil Wali Kota Banjar Angkat Bicara
Warga lainnya, Wawan juga mengaku kawatir dengan adanya alat berat tersebut.
"Kawatirnya karena alat berat sudah masuk ke sini, terus lahan diratain, sedangkan tanah kami belum dibayar," ucapnya.
Kata Wawan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat kejelasan kapan lahan mereka akan dibayar. Mereka akan tenang jika sudah ada kejelasan kapan akan dibayar.
"Harapannya, ya, ingin cepat cepat dibayar, kalau sudah dibayar mau diratakan juga silahkan saja," kata Wawan.
Baca Juga: Kendaraan Pikap L300 berisi 20 Orang Terjun Bebas, Balita dan Anak Kecil Selamat
Warga meminta agar jangan ada pergerakan alat berat sebelum semua uang ganti rugi (UGR) dibayar.
Warga juga menuntut segerakan proses pembayaran UGR untuk area permukiman khususnya pada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), selaku juru bayar tol.
"Satker jangan mengorbankan/mengabaikan kondisi psikis dengan melambatnya proses UGR dan malah menurunkan alat berat," katanya.***