Wapres Resmikan 1.014 BLK Komunitas se-Indonesia di Cipasung, KH. Maruf Amin : Tantangan SDM Makin Ketat

- 8 Juni 2021, 20:04 WIB
Wakil Presiden KH. Maruf Amin saat berpidato pada peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas serta Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Cipasung Singaparna, Selasa, 08 Juni 2021.
Wakil Presiden KH. Maruf Amin saat berpidato pada peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas serta Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Cipasung Singaparna, Selasa, 08 Juni 2021. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Saat ini persaingan dunia sudah semakin ketat. Oleh karenanya, kecepatan, ketepatan, dan efisiensi harus dijadikan pondasi penting untuk bersaing, termasuk persaingan di sektor ketenagakerjaan.

Hal tersebut yang menjadi latar belakang untuk dibentuknya Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas yang keberadaanya secara resmi dikukuhkan oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma'aruf Amin di Pondok Pesantren Cipasung Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 8 Juni 2021.

"Jadi tantangan nyata yang dihadapi adalah langkah-langkah strategis apa yang harus kita lakukan dalam menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang diisi oleh teknologi digital seperti big data, artificial intelligent, internet of things," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Pilkades Serentak di Kabupaten Garut Berjalan Lancar

Salah satu upaya penyiapan SDM tersebut, kata Wapres, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah membuat program BLK Komunitas sejak tahun 2017.

Tujuannya adalah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM unggul, dan memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja.

Dikatan Wapres, BLK Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga Pendidikan Keagamaan Non-Pemerintah yang meliputi pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2020, dikatakan Amin, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 1.014 BLK Komunitas. Sehingga secara keseluruhan pemerintah telah berhasil mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Agar pembangunan BLK Komunitas semakin relevan dengan tujuan pendiriannya, Wapres juga mendorong kejuruan pelatihan terus dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri.

Baca Juga: PAT Tatap Muka di Kota Tasik Dimulai, Sekolah Wajib Terapkan Prokes Covid-19

Selain itu, pelatihan BLK Komunitas juga mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja baru. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian nasional.

"Di tengah dinamika perkembangan dunia saat ini, peserta pelatihan di BLK Komunitas harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan akan hal ini nantinya akan berperan dalam menentukan kemajuan bangsa," jelas Wapres.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Dr. Hj. Ida Fauziah M.Si, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran terlaksananya acara kewirausahaan BLK Komunitas ini di Tasikmalaya.

Menurut Menteri, berbagai langkah ekstra ordinary dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Berbagai sektor termasuk BLK Komunitas dibentuk diberbagai komunitas masyarakat dan pesantren.

Menurutnya, tingkat pengangguran tingkat nasional yang masih tinggi sebesar 1,02 persen bisa diturunkan dengan keberadaan BLK Komunitas ini.
Berbagai langkah yang dilakukan dalam pemulihan ekonomi, mulai dirasakan positif melalui peningkatan kompetensi dan perluasan lapangan kerja.

Baca Juga: Tiba-tiba Oleng dan Terjatuh, Gagan Dinyatakan Meninggal Dunia

"BLK Komunitas ini merupakan program terobosan pemerintahan agar masyarakat mendapatkan akses pelatihan dan informasi kewirausahaan. Yang disesuaikan pasar kerja dan keterampilan berwirusaha bagi komunitas santri dan masyarakat," terang dia.

Pada tahun 2021, jelas dia, sebanyak 1.014 BLK Komunitas telah dibentuk di seluruh Indonesia. Jadi jika dihitung sejak 2017- 2021 telah ada sebanyak 2.127 BLK Komunitas se-Indonesia telah dibentuk diberbagai komunitas masyarakat, pesantren, pekerja dan serikat buruh serta komunitas lainnya di seluruh Indonesia.

Selanjutnya pemerintah, terang dia, sudah menyiapkan pelatihan vokasi tenaga instruktur dan BLK Komunitas di 23 sekolah keguruan.

Diantaranya di bidang teknik otomotif, las, konstruksi, furniture, infrastruktur, telekomunikasi, teknik informatika, teknik robotika, pengelolaan hasil perikanan, teknik batik, bahasa, perhotelan, kesehatan tradisional dan kuliner.

"Kehadiran BLK Komunitas ini untuk menjawab kebutuhan pasar kerja dengan pekerja yang berdaya saing dan SDM produktif. Dalam mengakulturasi percepatan pemulihan ekonomi nasional," ujar dia.

Di lokasi sama, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengapresiasi kegiatan BLK Komunitas dari Kementrian Tenaga Kerja. Termasuk bagi masyarakat Tasikmalaya.

Baca Juga: Meski Pandemi, Animo Warga Sumedang untuk Mendaftar Haji Meningkat

Dipilihnya Pondok Pesantren Cipasung sebagai lokasi pusat acara kegiatan nasional ini pun diharapkan menjadi langkah awal kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa pandemi Covid-19.

"Kita sangat apresiasi terhadap program pemerintah baik BLK Komunitas atau Bank Mikro. Apalagi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19," ungkap nya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 ini membutuhkan peningkatan kualitas kompetensi sumber daya manusia sekaligus perluasan kesempatan kerja. Kemudian, ungkap dia, untuk lebih mendekatkan lagi permodalan.

"Jadi semuanya ada, BLK-nya ada, bank Mikro nya ada, jadi menginspirasi kita sampai ke daerah," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sendiri dalam menindaklanjuti program pusat, seperti BLK dan bank Mikro ini, ada program yang hampir mirip namun tidak sama.

Baca Juga: Persib Pastikan Ikut Turnamen Piala Wali Kota Solo, Ini Alasan Robert

"Kita sedang membangun program mobile training. Bedanya kalau BLK ini berada di satu tempat, dua kali satu tahun pelatihan nya. Kalau kita tidak seperti itu, kita mobile training," paparnya.

Jadi program mobile training ini, terang dia, untuk siapapun yang membutuhkan, tidak memerlukan gedung.

"Jadi istilahnya bisa jadi di manapun, di madrasah, di tempat manapun bisa jadi. Yang penting ada sekian orang yang mau pelatihan kita yang datang, mulai tahun ini kita akan segera laksanakan," tambah dia.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x