Dirinya juga sangat yakin bahwa baik Ade Sugianto maupun Cecep Nurul Yakin merupakan politisi yang sudah sangat matang dan sangat berpengalaman.
“Sehingga rasanya tak mungkin mereka sampai bisa berselisih. Kalau ada friksi-friksi kecil, itu hal yang biasa dalam pemerintahan maupun dalam dunia politik,” katanya.
Tapi dengan pengalaman yang mereka miliki, lanjut Uu, tentunya Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin bisa menanganinya dengan bijak.
Soal adanya friksi, kata Uu, hal itu sangat mungkin saja terjadi karena Bupati dan Wakil Bupati ini berangkat dari latar belakang politik yang berbeda, pendidikan, pengalaman, juga lingkungan kehidupan yang berbeda.
“Dengan adanya berbagai perbedaan itu, tentunya sangat mudah bagi keduanya untuk berbeda pula dalam melaksanakan tugas kepemimpinan,” kata Uu.
Baca Juga: Muhammad Yusuf Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Tasikmalaya, Ini Pesan Gubernur Jabar
Adanya perbedaan ini, kata Uu, jangan sampai dipanas-panasi oleh orang-orang terdekatnya, sehingga membuat perbedaan itu menjadi sumber perpecahan.
“Orang-orang terdekatnya jangan membisiki yang tidak-tidak. Jangan malah memanas-manasi,” kata Uu.
Justru menurut Uu, dengan adanya perbedaan itu, seharusnya dimanfaatkan oleh bupati dan wakil bupati untuk saling melengkapi.