KABAR PRIANGAN - Sebagai salah satu daerah yang memiliki nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tertinggi di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang kini digadang-gadang akan dijadikan sebagai daerah percontohan (Role Model) untuk pemulihan ekonomi daerah melalui transformasi digital.
Penunjukan Sumedang sebagai role model pemulihan ekonomi daerah melalui transformasi digital ini, dibahas secara resmi dalam dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) yang diselenggarakan di Pendopo Induk Pusat Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, Rabu 22 September 2021.
Kegiatan HLM itu sendiri, merupakan tindak lanjut dari kegiatan rakorwil TP2DD dan TPID, yang sebelumnya telah dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat.
Dalam kegiatan HLM yang dihadiri seluruh SOPD di Lingkungan Pemda Kab. Sumedang dan perwakilan Bank Indonesia (BI), Bank bjb serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) itu, semuanya menyepakati bahwa Sumedang layak untuk dijadikan role model pemulihan ekonomi daerah melalui transformasi digital.
Seperti halnya yang diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, saat menyampaikan pemaparannya pada kegiatan HLM tersebut.
Menurut Herawanto, Kabupaten Sumedang sangat potensial untuk diangkat sebagai contoh dalam upaya digitalisasi yang dilakukan di daerah, terutama untuk level Kabupaten.
"Dari segi kesiapan, kami yakin Sumedang pasti akan mampu. Karena tidak hanya mengenai transaksi elektronik, namun digitalisasi mekanisasi juga sangat penting untuk daya saing ke depannya," ujar Herawanto.
Baca Juga: Kapolsek Cibugel, Sumedang Ajak Para Kades Manfaatkan Lahan Carik Untuk Bercocok Tanam
Dijelaskan Herawanto, untuk mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi Kabupaten Sumedang, diperlukan Lima Kunci Utama yang senantiasa dilakukan bersama-sama melalui sinergi pentahelix dengan pemerintah daerah, lembaga (otoritas), masyarakat, pelaku usaha, media massa dan akademisi.
Kelima Kunci Utama tersebut, pertama membangun positive mindset dan semangat sinergi, menjaga keberimbangan pasar. Kedua, mendorong kinerja sisi suplai khususnya pada sektor ekonomi utama.