Duh, Angka Perceraian dan Pernikahan Dini di Kota Tasikmalaya Tinggi, Bisa Hambat Target Generasi Emas

- 5 November 2021, 20:40 WIB
KETUA Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam memimpin acara silaturahmi dengan pejabat di lingkungan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya di Ruang Rapat II DPRD Kota Tasikmalaya baru-baru ini.*
KETUA Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam memimpin acara silaturahmi dengan pejabat di lingkungan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya di Ruang Rapat II DPRD Kota Tasikmalaya baru-baru ini.* /kabar-priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Tingginya angka perceraian dan pernikahan dini di Kota Tasikmalaya menjadi perhatian Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya. Data di Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, jumlah perceraian mencapai 230 per bulan. Sedangkan yang melakukan pernikahan dini 60 pasang.

Fakta itu menjadi pertanda bahwa implementasi Perda Kota Tasikmalaya tentang Ketahanan Keluarga belum berjalan optimal dalam membentengi keluarga yang kokoh sesusai harapan.

Ketua Komisi VI Dede Muharam dan anggotanya H. Badruzaman memandang fakta itu harus jadi bahan evaluasi bersama. "Fakta itu tentu membuat kami sangat prihatin dan harus menjadi tanggung jawab bersama," ujarnya, baru-baru ini.

Baca Juga: Bekerjasama dengan Puskesmas Bungursari, Pontren Miftahul Ulum Gandok Dirikan Poskestren

"Pemerintah harus intens menggandeng keberadaan lembaga pendidikan, termasuk pesantren dalam memperkokoh ketahanan keluarga, " kata Dede saat menerima kunjungan silaturahmi Ketua Pengadilan Agama (PA) Kota Tasikmalaya dan jajarannya di Ruang Rapat II DPRD Kota Tasikmalaya.

Dede juga mengapresiasi itikad Ketua PA Kota Tasikmalaya, H. Isep Rijal Muharom, SAg, MH, yang mau membangun sinergi dengan DPRD. "Informasi yang disampaikan mulai tingkat perceraian, pernikahan dini, polemik harta waris dan lainnya akan jadi bahan kajian," ujar Dede.

"Meski keberadaan PA sifatnya vertikal, tetapi yang mereka urus adalah masyarakat kota Tastikmalaya. Jadi itikad mereka bersilaturahmi serta sharing informasi sangat kami apresiasi dan harus terus berjalan," kata Dede menambahkan.

Baca Juga: Toko Onderdi dan Bengkel di Sutsen Dibobol Maling, Pelakunya Tahu Barang yang Berharga

Seperti diungkapkan Ketua PA Isep Rijal, tingginya angka itu masih didominasi faktor ekonomi. "Selain itu ada orang ketiga dan faktor lingkungan," kata Isep.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x