Walau demikian, wisata ini sudah mampu menghasilkan pendapatan bagi BUMDes Banyuasih kurang lebih Rp 1 juta per bulan. Hasil ini kemudian dialokasikan 20 persen bagi BUMDes, 50 persen bagi pengelolaan, 20 persen pemeliharaan, dan 10 persen Karang Taruna Desa Banyuasih.
Kini, pengelola mulai menata sejumlah fasilitas pendukung seperti gazeho dan spot swafoto lainnya. Tercatat sudah ada 15 gazebo yang dibangun dan lima diantaranya dibangun oleh masing-masing kadusunan di Desa Banyuasih.
Kepala Desa Banyuasih Suherman mengatakan, Bukit Cisantana berada di kedusunan Cijalu Hilir. Lahan yang digunakan seluas 12 hektar yang merupakan tanah desa dengan dikelilingi perkebunan teh PT Sambawa.
Pihaknya sangat merespons upaya Karang Taruna Desa Banyuasih dalam membenahi aset desa ini sehingga "disulap" menjadi lokasi wisata.
"Kami juga berkomitmen untuk turut membantu Bukit Cisanta ditata lebih baik lagi. Sebab otomatis sektor wisata ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli desa yang potensial," kata Suherman.
Baca Juga: Kapolda Jabar : Saat Operasi Lodaya Hindari Tindakan kontra Produktif
Suherman menuturkan keberadaan Bukit Cisanta sebagai lokasi wisata banyak membawa nilai positif. Selain mampu menyerap tenaga kerja masyarakat atau pemuda setempat, juga mampu menggeliatkan sektor ekomomi.