Sektor Pertanian Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi di Sumedang Saat Pandemi, Milenial Jangan Malu Jadi Petani

- 2 Desember 2021, 20:30 WIB
Petani sedang beraktivitas di sawah, blok pesawahan Tarikolot, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang, Rabu 1 Desember 2021. Pemkab Sumedang dorong pemuda tak malu jadi petani.
Petani sedang beraktivitas di sawah, blok pesawahan Tarikolot, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang, Rabu 1 Desember 2021. Pemkab Sumedang dorong pemuda tak malu jadi petani. /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi saat pandemi terus dilakukan oleh berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.

Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sumedang kini sedang intensif mendorong agar pemuda atau remaja mau menekuni dunia pertanian.

Baru-baru ini Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengapresiasi keberhasilan sejumlah kelompok tani milenial di beberapa wilayah yang sudah memperlihatkannya keberhasilannya meski keberlangsungannya sedikit terhambat pandemi.

Baca Juga: Kebakaran di  Gedung Cyber, Dua Orang Meninggal Dunia. Warganet: Ga Kebayang Berapa Triliun Itu

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang mencatat sejumlah kelompok tani milenial yang sudah berhasil, diantaranya kelompok tani muda di wilayah Cisarua yang menekuni budidaya komoditas tanaman hias yang omsetnya hampir milyaran.

"Ada lagi Kelompok Tani (Poktan) Dangiang Tani Abadi di Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan berhasil mengekspor komoditas sayuran buncis Kenya. Sebagian besar anggota Poktan Dangiang Tani Abadi merupakan kaum milenial," ujar Kepala DPKP melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Ir. Nunung Satya, Kamis Desember 2021.

Menurut Nunung, kaum muda dan remaja milenial diharapkan tidak malu untuk menjadi petani. Pada pandemi ini, banyak kalangan muda yang terkena pemutusan hubungan kerja dan kembali ke tempat semula di daerah. Alangkah baiknya, kaum muda yang terkena pemutusan hubungan kerja bisa berkarya di sektor pertanian.

Baca Juga: Menkumham RI Berikan Penghargaan JDIHN Kepada Pemkab Sumedang

Sebab, kata Nunung, kedepan sektor pertanian tak melulu dilakukan secara konvensional, melainkan akan didukung teknologi atau mesin yang pelakunya memerlukan SDM yang handal dan kuat. Disinilah peran pemuda diperlukan.

"Kalau melihat sejumlah pretasi petani milenial yang sudah berhasil tentunya harus ditiru dan Dikembangkan. Profesi petani selain bisa meningkatkan ekonomi juga untuk mendukung ketahanan pangan di masa yang akan datang. Sebab bahan baku pangan itu kebanyakan dihasilkan dari sektor pertanian," kata Nunung.

Maka, kata dia, sudah sepantasnya regenerasi petani dilakukan sejak dini. Jangan sampai profesi petani hilang generasi. Sebagaimana kondisi riil sekarang profesi petani didominasi kalangan usia tua.

Baca Juga: Ditanya Soal Capres 2024 oleh PRMN, Ridwan Kamil: Saya kan 2 Kali Menang Pilkada

"Untuk usia mudanya justru kebanyakan merantau mencari kerjaan di luar. Kami harap sudah saatnya kalangan milenial menekuni sektor pertanian. Harapan jauhnya bisa mendongkrak ekonomi bagi terdampak pandemi,"ucapnya.

Pada kondisi sekarang, ungkap Nunung banyak bantuan dari pemerintah untuk sektor pertanian. Bantuan-bantuan tersebut tak lain untuk mendukung keberlangsungan aktivitas tani di daerah. 

"Tinggal kemauan para kaum muda untuk mengolah lahan sawah, kebun, sehingga bantuan dari pemerintah bisa dimanfaatkan untuk majunya sektor pertanian," katanya lagi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Terkejut Ada Perempuan Muda yang Punya Nama Sama dengan Dia

Nunung juga menyebutkan, hingga kini sudah mulai terbentuk kelompok tani milenial di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang. 

Tercatat ada puluhan kelompok tani muda yang sudah menekuni sektor pertanian di berbagai wilayah Sumedang.

"Karena kami yakin, ketahanan pangan dan majunya ekonomi adalah peran kaum muda," katanya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x