Pilrek Unsil Tasikmalaya 2022 Kian Menghangat, Unsil Pro-Perubahan atau Status Quo?

- 23 Desember 2021, 23:19 WIB
Muradi (kiri) saat bertemu Ketua Yayasan YPPT Priatim yang juga Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan.*
Muradi (kiri) saat bertemu Ketua Yayasan YPPT Priatim yang juga Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Kontestasi Pemilihan Rektor Universitas Siliwangi (Pilrek Unsil) Tasikmalaya 2022 yang berjalan dinamis turut menjadi perhatian masyarakat luas. 

Namun ketika ajang Pilrek Unsil 2022 tersebut justru mengarah pada hal-hal yang kurang relevan hingga dugaan pembusukan karakter, banyak kalangan yang turut menyesalkannya.

Sebab, sebagai kampus perguruan tinggi negeri (PTN) yang diharapkan jadi center for excellence atau pusat keunggulan ilmu pengetahuan dan contoh sebuah kontestasi yang mengedepankan pada konsep adu gagasan, sampai saat ini ketika Pilrek Unsil 2022 kian dekat belum terlihat.

Baca Juga: Jelang Pilrek Unsil 2022, Prof. Ahman Sya Ingatkan Pesan (Alm) Letjen Mashudi

"Padahal kami sebagai bagian dari masyarakat ingin melihat konsep dan gagasan setiap kandidat dalam memajukan Unsil hingga jadi kebanggaan masyarakat Tasikmalaya," kata Dr Basuki Rahmat, salah seorang dosen di perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya.

Basuki berharap paparan mengenai konsep setiap kandidat berani diutarakan di hadapan publik. Menurutnya hal itu penting karena Unsil bukan milik Unsil semata, melainkan juga bagian tak terpisahkan dari masyarakat Tasikmalaya.

"Saat ini saya melihat Unsil belum berlari kencang, sehingga butuh terobosan untuk mendukungnya," ujarnya, Kamis 23 Desember 2021.

Baca Juga: Kisah Prihatin Keluarga Peserta X Factor Indonesia Asal Tasik, Berharap 'Peurih' Gan Gan Wigandi Jadi 'Peurah'

"Nah, ketika muncul sosok muda seperti Prof Muradi dan tak diakomodir atau tak diberi kesempatan untuk memajukan Unsil dengan jejaring dan kapabilitas kepemimpinannya, saya termasuk tokoh lain seperti Bupati Tasikmalaya, Ketua PC NU tentu menyayangkan," katanya.

Menurut dia, Muradi banyak membuka ruang untuk mengutarakan road map kemajuan Unsil dan dipandang sangat relevan dan memberi angin segar untuk perubahan Unsil ke arah yang lebih baik mulai skeema pengembangan SDM, pembukaan fakultas baru dan upaya lainnya.

Masyarakat Tasik mendukung Unsil jadi PTN karena didasari harapan Unsil lebih maju dan menebar wangi layaknya filosofi Siliwangi.

Baca Juga: Profil dan Biodata dr. Herman Sutrisno, Mantan Wali Kota Banjar yang Ditahan KPK

"Tetapi ketika sosok yang menawarkan perubahan malah dimusuhi, saya jadi bertanya Unsil itu pro-perubahan atau justru hanya ingin mempertahankan status quo-nya," ujar Uki, sebutan akrabnya.

Sejatinya, kata Uki, Muradi maju karena didorong internal Unsil yang merasa butuh jembatan untuk memajukan Unsil. Dia pun diyakini bisa lebih fokus serta tidak memiliki beban masa lalu. Sehingga hal itu bakal banyak menguntungkan Unsil.

"Kemudian karena Muradi merupakan kader Angkatan Muda Siliwangi (AMS) maka diyakini memahami filosofi maupun wangsit Siliwangi," ujarnya.

Baca Juga: Dadang Buaya, Preman yang Viral Menyerang Markas TNI di Pameungpeuk Garut Dihukum Dua Tahun Penjara

Sebelumnya Ketua Yayasan YPPT Priatim Drs H Ivan Dicksan sebagai pribadi maupun pemerintah daerah, mengaku banyak berharap agar rektor Unsil ke depan bisa membawa kemajuan bagi Unsil dan bagi masyarakat Kota Tasikmalaya.

Sebab bila Unsil maju secara otomatis nama Kota Tasikmalaya juga ikut wangi. "Ya harapannya tentu Unsil lebih maju dan menguatkan ikon Tasikmalaya di Tanah Air. Kalau Unsil-nya maju, tentu Kota Tasikmalaya pun ikut harum, kan," ujar alumni FISIP Unpad Bandung itu.

"Jadi mari kita doakan kontestasi kepemimpinan di Unsil berjalan fair dan menghasilkan rektor terbaik untuk Unsil dan Tasikmalaya," ujar Ivan usai menghadiri pelantikan Pengurus AMS Distrik Kota Tasikmalaya di Gedung Juang Tasikmalaya, Sabtu 18 Desember 2021.*



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah